SUMENEP, Kompasmadura.com – Selama dua tahun dari tiga tahun terakhir, nilai investasi di kabupaten Sumenep naik signifikan. Bila di banding tahun 2021 nilai investasi di kabupaten paling timur di Madura ini hanya mencapai Rp 480 miliar. Namun pada tahun 2022 naik signifikan menjadi Rp1,8 triliun.
Kemudian di tahun 2023 kembali mengalami kenaikan hingga mencapai Rp. 2,1 triliun. Dan ini berarti sudah melampaui target Rp 2 triliun dari Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH.
Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sumenep, Abd. Rahman Riadi, SE, MM, menjelaskan, peningkatan nilai investasi di Sumenep itu dari sektor usaha perdagangan yang semakin marak di Sumenep, seperti toko waralaba, toko swalayan dan usaha toko modern lokal.

” Salah satu penunjang kebaikan investasi di kabupaten Sumenep, karena Pemkab Sumenep memang mempermudah sistem perizinan bagi warga yang hendak membuka usaha,” ujarnya.
Sementara diakui jika pada tahun 2021, nilai investasi di Sumenep masih rendah, karena saat itu kondisi ekonomi secara umum masih terpuruk akibat wabah COVID-19. Namun, di tahun 2022, kondisinya mulai membaik sehingga kenaikan investasi sangat signifikan kenaikannya.
Bahkan, menurut Rahman, peningkatan investasi di Sumenep, juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah kabupaten Sumenep yang sudah menerapkan sistem perizinan berusaha secara daring. Sehingga, kelompok usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga menjadi penyumbang nilai investasi yang tidak sedikit. Hingga mencapai 95 persen merupakan investasi dari para pelaku UMKM.
” Setidaknya dari realisasi investasi di tahun 2023 lalu yang mencapai Rp 2,1 triliun, dengan serapan tenaga kerja lebih dari 45 ribu orang, kedepan tentunya akan semakin bertambah, ” tandasnya.
Rahman, berharap upaya kenaikan investasi di kabupaten Sumenep yang notabene merupakan peran UMKM tentu saja hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sebab UMKM sendiri telah menjadi tulang punggung perekonomian yang ada di Kabupaten Sumenep.
Lebih lanjut Rahman menyampaikan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Sumenep, terendah 2 tahun berturut-turut sejak tahun 2022 sampai tahun 2023. Dan apabila dibandingkan dengan Kabupaten / Kota lain di Jawa Timur seperti Kota Surabaya, Kabupaten Sumenep masih terendah, dan itu harus terus dilakukan upaya peningkatannya.
“Selain itu tingkat ketimpangan antara perkotaan dan pedesaan di Sumenep semakin mengecil, dan ini sebagai upaya kita melalui tagline Bismillah Melayani yang akan terus kita tingkatkan,” pungkasnya.(rus/nin)
