BANGKALAN, Kompasmadura.com – Warga dusun Kolal Desa Sukolilo Barat Kecamatan Labang, kompak memeperingati Haul Akbar Kh Abdul Adzim (bhuju selase), dan KH. Muzakki (bujuk tokolong) yang lebih dikenal dengan Sunan Dalem Kolak. acara yang digelar terasa sangat istimewa karena dihadiri para ulama’ Bangkalan. Serta memperingati dengan Bulan lahirnya Nabi Besar Muhammad SAW.
Dalam acara Tersebut, Ulama yang Hadir dari berbagai Daerah di Bangkalan, Seperti KH.Umar Syahid Munir, KH.Abdul Jalil, KH, Abdul Latif, dan KH Faisol Anwar. Serta KH Toha Yasin.
KH.Umar Syahid Munir yang menyampaikan sambutannya, mewakili pantia Acara (Kh.Abdullah Muid) mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran para ulama dan para jemaah, yang telah meluangkan waktunya,
Sebab menurut Dia, disaat Bulan Maulid para Kiai dan Ulama’ sedang padetnya acara. “karena mungkin sekarang sedang banyak rutinitas.
Dan semoga atas kehadirannya bisa mendapatkan barokah dan Ridho dari Allah,” ucapnya.
Kiai Syahid (sapaan akrabnya). Selain itu juga menyampaikan permohanan maaaf jika, penyambutan dan etika diketahui kurang baik.
“Yang terpenting, saya meminta sambung doa, semoga acara ini bisa berjalan seterusnya hingga turun menurun” katanya.
Tak hanya itu, dirinya juga membahas sedikit tentang pentingnya Haul dan maulid nabi.” ini sangat besar manfaatnya, bagi almarhum. Dan bagi yang hidup ketika mengirimkan doa, sama-sama mendapatkan pahala,” tegasnya.
Lebih menarikanya lagi, saat Muballig Kh Saruri siddik. Mengupas secara detail, terkait keutamaan mualid Nabis serta Keistimewaan Nabi Muhammad, bahkan kiai asal sampang tersebut sempat mengaskan bahwa Nikmat Rahmat dari sang pencipta adalah hari lahirnya Nabi Muhammad.
“Indonesi merdeka, merupakan nikmat dan rahmat yang juga besar. Sekitar 350 tahun bangsa kita dijajah, akan tetapi hari kelahiaran khotimul Anbiya’ ini sangat luar biasa nikmat yang diberikan oleh Allah,”
Bagi dirinya, tak heran ketika dalam konteks nasionalisme, saat lagu kebangsaan indonesia di lantunkan para hadirin dimohon berdiri, sebab hal itu, bagian dari cara menghormati para pejuang yang telah berdarah-darah merebut kemerdekaan.
“Bagaiamana dulu, banyak umara’ dan suhada’ yang berjuang dan berdarah. Maka saya sangat tidak heran, selain peringatan maulid Nabi ini adalah ajaran islam waluapun sunnah, dan ditemui sangat meriah dalam merayakan, karena beliau adalah mahluk tuhan yang sangat istimewa, terbukti bahwa Aminah (ibu muhamma) saat mengandung mendapatkan Ilham agar memberi nama Muhammad, ini yang kasih nama Allah, bukan kehendak ibunya,” bebernya.
Dirinya menegaskan, dengan maraknya orang yang kerap mengaku nabi, berdasarkan pengetahuannya, bahwa sejauh ini, terdapat 3.436. Orang.
“Semoga kami semua disini dijauh dari ajaran yang mengatasnamakan Islam, namun Islamnya Mamung (linglung), karena khotimul Anbiya’ hanya nabi muhammad,” pungkasnya.
Sementara itu, situasi dalam mjaelis yang indah karena bisa berkumpul dengan Ulama, Panitiapun cukup berbaur, sebab acara yang dilaksanakan oleh masyarakat sekitar tak hanya dari kalangan sesepuh, melainkan keterlibatan para pemudanya juga ikut memberikan kontribusi besar, “memang Pemudanya disini sangat kompak, sehingga banyaknya jemaah yang lebih dari 1000 orang ini, kami masih bisa mengtasi untuk memberikan konsumsinya,” ujar Cak Mad selaku koordinator pemuda Kolak, [MA/uL].