BANGKALAN, Kompasmadura.com – Putra daerah Bangkalan. Nurul Hisyam yang kini menjabat sebagai Kepala seksi Pidana khusus Kejaksaan Negeri Bangkalan harus menelan pil pahit dalam perjalanan hidupnya.
Sebab setelah mampu mengusut kasus korupsi di kabupaten Bangkalan. Kini dirinya harus menerima dimutasi oleh kejagung atau dibuang ke luar Bangkalan dengan great jabatan yang lebih rendah dari sebelumnya.
Berdasarkan isu yang berkembang. Dan salah satu sumber terpercaya di pihak kejaksaan Negeri Bangkalan yang enggan di korankan, bahwa Nurul Hisyam harus turun jabatan menjadi kepala seksi pertada dan tata usaha negara (Datun) di kabupaten Nganjuk.
Padahal pria yang kerap disapa Hisyam, semenjak dirinya menggantikan kasi pidsus Bangkalan Agus H tehitung tahun 2015 pertengahan hingga saat ini dirinya sudah banyak mengungkap kasus korupsi
“SK pak hisyam sudah keluar, tapi turun mas jabatannya,” ucap salah seorang pegawai di kejaksaan negeri Bangkalan.
Salah satunya, menetapkan tersangka penyalahgunaan uang Banpol partai demokrat, yang menyeret IH dan R (ketua dan bendahara DPC partai demokrat ) Kasus pengadaan Barang dan Jasa BH dan E yang sudah menjadi tersangka. Serta banyak membidik proyek-poryek besar yang diduga ada dugaan korupsi didalamnya seperti taman paseban dan proyek jalan kembar.
Direktur Jaka Jatim Mathur Khusairi setelah mnedengar isu yang santer tersebut langsung bergerak cepat mengambil langkah agar kasi pidsus Nurul Hisyam tidak pindah hingga kasus yang ditanganinya.
“Kami kemarin sudah kirim surat kejati serta kejagung, bahwa kami atas nama masyarakat Bangkalan berharap agar tidak dimutasi terlebih dahulu hingga kasus yang ditanganinya tuntas,” papar Mathur.
Dirinya, mengaku bahwa surat yang dikirimnya dalam rangka memberikan dukungan moral kepada putra daerah Bangkalan yang memiliki komitmen tinggi dalam membenahi kabupaten Bangkala. Yang selama ini dikenal tidak ada apa-apa terkat kasus korupsi.
“Nomor surat yang kami kirim kemarin, 103 /jakajatim/X1/2016. Perihal : dukungan kepada nurul hisyam,” ungkapnya.
Selama ini menurutnya, sebelumn kedatangan Nurul Hisyam penegak Hukum di Bangkalan terkesan mati suri dan tidak ada apa-apa. Setelah Hisyam kembali ketanah kelahirannya kiprahnya dalam membenahi Bangkalan dengan menyapu bersih semua pejabat yang korup, ternyata akhirnya harus dibuang.
“Saya melihat kinerja pak Hisyam sudah on the track dan sangat profesional, bahkan dampaknya kini sangat dirasakan dalam penegakan hukum di Bangkalan ini, apa lagi sekarang beliau sedang menangani kasus korupsi di beberapa dinas,” bebernya.
Mantan korban penembakan misterius tersebut (mathur), menganalisa bahwa rencana dipindahnya kasi pidsus Bangkalan saat ini berwal dari kegencaran yang bersangkutan dalam menguusut kasus korupsi, “akhir pekan kemarin kasi pidsus pernah mengusut mega proyek yaitu taman paseban dan jalan kembar, yang sebagain uang negara sudah mulai dikembalikan oleh pihak rekanan,” tukasnya.
Sehingga, lanjut dia, ada upaya beberapa orang yang merasa terusik dengan kinerja Hisyam, yang melakukan lobi-lobi dengan pihak kejati dan kejagung.
“Bisa jadi dari SKPD yang saat ini sedang diusutnya, kalau caranya seperti ini terus. Kapan mau berbenah diri. Sudahlah kasus bagian umum dijadikan sample, dan bagi yang laiinya sudah saatnya bekerja profesional.” Ucapnya.
Ditambahkan olehnya, jika hisyam benar dipndah. Maka Bangkalan akan kembali suram, dan para pejabat yang memliki karakter korup akan semakin bringas. “Entah akan seperti apa nantinya Bangkalan ini. Sudah punya putra Daerah yang ghirohnya sangat baik. Malah dibuang,” imbuhnya.
Dirinya, mengaskan bahwa seluruh element Masyarakat harus memberikan dukungan moral kepada Nurul Hisyam. Terutama dari kalangan Ulama’ “saya yakin kalau semua lapisan masyarakat memberi dukungan moral kepada pak hisyam insya allah dipertimbangkan. Terutama para ulama’nya,” tutupnya.
Sementara itu, menurut Wakil Bupati Bangkalan Ir Mondir Rofii, menanggapi isu dipindahnya putra terbaik Bangkalan. Baginya hal tersebut sudah menjadi ketentuan dalam melaksanakan tugasnya, namun dirinya sangat mengapresiasi kinerjanya yang selama ini sudah meberikan kontribusi baik.
“Saya melihat komitmen pak hisyam kepada Bangkalan sangat bagus, tapi mau gimana lagi karena itu sudah menjadi tugasnnya,” paparnya.
Ra mondir berharap, jika dipindah semoga diberikan pengganti yang memiliki komitmen yang lebih tinggi dari pada hisyam, “minimal harus sama, tapi semoga saja lebih,” ucapnya.
Pihaknya, menjelaskan bahwa banyak kasus korupsi yang menjerat bawahannya (pejabat pemkab) dirinya melihat hal itu bukan berangkat dari lemahnya pengawasan melainkan dari individual pejabat yang berani berinovasi dilura koridor.
“Silahkan boleh saja berinovasi tapi jangan sampek keluar darikoridor, atau jangan sampek membuat hal yang kurang baik dikemudian harinya,” terangnya.
Sedangkan, Nurul Hisyam ketika berusaha dikonfirmasi untuk menanggapi isu tersebut dirinya mengaku No coment, sebab dirinya hanya sebagai bawahan yang harus siap menerima tugas dari atasannya.
“Kalau hal itu saya tidak bisa menjawab, yang jelas saya tetap ada kejaksaan. Walaupun perasaan batin saya sekarang sedang gresges (bahasa madura artinya sakit)” jawabnya dengan penuh senyuman.
Hisyam, mengaku tidak perduli meskipun dirinya dipindah kemana saja. Bahkan dieinya mengaskan bahwa khawatiran masyarakat terkait penegakan hukum kdepannya akan tumpul. Bahwa semua jaksa sama.
“Semua penegak hukum khususnya di kejaksaan ini sama visi dan misinya, pasti terus berbuat untuk pembenahan, ” pungkasnya. [MA/Put]