SAMPANG, Kompamadura.com – Kegiatan belajar mengajar di SMAN 1 Banyuates Sampang tidak berjalan semestinya. Hal itu terjadi puluhan siswa setempat melakukan aksi demo terhadap Sugeng Harinanto Kepala Sekolah (Kepsek) setempat, Kamis (19/4/2018) pukul 09.17 wib.
Sembari menggunakan alat pengeras (micropont, red), spanduk bertulisan “Turunkan Kepala Sekolah” dan meminta kepsek memberikan hak mereka. Tidak cukup itu, mereka mendesak Sugeng segera hengkang dari SMAN 1 Banyuates.
Mereka terdiri dari siswa kelas X, XI, dan XII. Termasuk siswa penerima BSM dan BKSM tahun 2017-2018. Pasalnya, Sugeng diduga menilap Dana BSM dan BKSM.
Sebab, menurut mereka semenjak Sugeng menjabat Kepala Sekolah Dana BSM dan BKSM 2017-2018 tidak diberikan. Padahal, penerima telah melakukan proses pencairan seperti mendatangi salah satu Bank dan penandatanganan.
Namun hingga saat ini, mereka tidak menerima haknya. Pihak sekolah berdalih masih dalam pengusulan data penerima.
Meski sebelumnya kepala sekolah telah mensosialisasikan tentang pencairan BSM dan BKSM kepada siswa termasuk wali murid.
Dugaan itu diperkuat ketika salah satu dari penerima BSM dan BKSM mengkroscek keabsahan kepada pihak Bank. Alhasil, pihak Bank telah mencairkan dana bantuan tersebut. Tapi lagi lagi, mereka belum menerima haknya meski telah dicairkan.
“Kami minta keadilan saja. Berikan hak kami ini,” kata Jaka Pramista kepada awak media.
Dia menambahkan, pihak sekolah meminta sumbangan sebesar Rp 150 ribu. Dana itu diperuntukkan untuk pengecatan gedung sekolah dan pagar. Padahal, kebutuhan sekolah dibiayai melalui dana BOS.
“Bagaimana sekolah ini mau maju kalau seperti ini. Pagarnya malah dari pohon bambu,” sambungnya.
“Sebelumnya siswa menerima bantuan 500 ribu, namun sejak Segung menjabat kepala sekolah yang biasa menerima tidak lagi menerima, padahal kami masuk data dan bertandatangan,” Nambah Agung Ayatullah.
“Turunkan Sugeng, tidak boleh menjabat guru dan kepala sekolah ini,” pintanya.
Menanggapi aksi siswanya, Kepala Sekolah SMAN 1 Banyuates Sampang Sugeng Harinanto menepis dugaan menilap dana BSM dan BKSM. Menurutnya, bantuan tersebut telah diberikan kepada siswanya.
“Sejak saya menjabat disini telah mencairkan dua kali selama 2017 bantuan itu, jadi tidak benar apa yang disampaikan anak anak,” dalihnya.
Sugeng menjelaskan, penerima BSM TA 2017 kurang lebih berjumlah 41 siswa. Dan bantuan tersebut telah diberikan kepada penerima sesuai SK yang turun.
“Ya tidak mungkin lah mas, tidak semua siswa menerima tentu sebagian siswa,” jelasnya sembari menghisap rokok.
Disinggung adanya sumbangan Rp 150 ribu, lagi lagi Sugeng menepis adanya pungutan sumbangan tersebut. Dia mengaku tidak meminta uang tersebut.
“Waduh, saya perintahkan kepada guri jangan minta sumbangan kepada siswa kecuali SPP,” dalihnya.
Penulis : Syaiful
Editor : Nindy