SUMENEP, Kompasmadura.com – Memasuki 100 hari kepemimpinan Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, SH., MH dan Wakil Bupati KH. Imam Hasyim, SH., puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sumenep (AMS) turun jalan. Mereka menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Pemkab Sumenep, Senin pagi (19/5/2025).
Aksi ini menjadi bentuk tekanan moral kepada duet Fauzi-Imam, agar tidak hanya berhenti di janji, tapi segera merealisasikan program-program unggulan yang telah dicanangkan sejak awal.
“Kami menuntut evaluasi kinerja Dinas PUTR. Infrastruktur jalan poros desa di berbagai kecamatan masih rusak dan terbengkalai,” tegas Koordinator Lapangan, Abd. Halim, dalam orasinya.
Mahasiswa menilai, dalam 100 hari masa kerja, belum ada progres signifikan di sektor infrastruktur maupun pelayanan publik. Mereka pun mendesak agar Bupati menerima tuntutan ini secara langsung, bukan melalui perwakilan.
Ada tiga poin utama yang menjadi sorotan AMS:
- Mendesak realisasi program unggulan dalam waktu maksimal tiga bulan ke depan.
- Mengevaluasi bahkan membubarkan BUMD yang dinilai tidak produktif, seperti PT. WUS dan PT. Sumekar.
- Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap OPD yang tidak menjalankan prinsip good governance.
- Aksi sempat memanas saat massa mencoba masuk ke area gedung Pemkab. Namun aparat kepolisian sigap menghalau dan mengimbau mahasiswa untuk tetap tertib dan tidak mudah terprovokasi.
Setelah menyampaikan seluruh tuntutan, massa AMS akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
“Kami tidak akan tinggal diam. Bila tuntutan ini tidak direspon, kami akan kembali turun aksi dengan massa yang lebih besar” seru salah satu orator sebelum meninggalkan lokasi. (Rie/Nin)
