BANGKALAN, kompasmadura.com – Persoalan Sosial di Kabupaten Bangkalan ternyata belum juga teratasi, bahkan hal itu terbukti dengan adanya ribuan anak terlantar yang sampai saat ini belum juga mendapatkan penanganan yang pasti dan jitu dari pemerintah Bangkalan.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kompasmadura.com, dari Badan Pusat Statistik yang masuk dalam Bangkalan dalam angka bahwa persoalan anak terlantar di Bangkalan mencapai ribuan lebih tepatnya ada 1521 anak dari 18 kecamatan.
Sementara tercatat paling tertinggi adalah Kecamatan Burneh dan Galis serta Kwanyar. Yang mencapai, 147 dan 130 serta 124 anak. 15 kecamatan yang lainnya masih bervariatif.
Menurut Kepala Bidang Rehabilitas Sosial, Dinas Sosial Ahmad Riadi, mengakui bahwa anak terlantar di Bangkalan masih tinggi dengan mengacu data BPS Bangkalan dalam angka memang setelah tahun 2014 pihaknya belum melakukan pendataan kembali.
“Kalau pesoalan anak terlantar ini memang pemerintah Kabupaten anggarannya sangat minim, sehingga persoalan ini memang masih kami upayakan,” Ucapnya,
Ahmad memaparkan, dengan anggaran yang minim dirinya belum bisa melakukan pendataan kembali untuk mengetahui jumlah terkini anak yang terlantar di kabupaten Bangkalan.
“Yang dimaksud anak terlantar ini, seperti kaum Dhuafa, Fakir miskin, yatim piatu yang memang kondisi ekonominya sudah tidak bisa lagi menanggung beban pendidikan anaknya. Jadi beda dengan anak jalanan.” Paparnya.
Dengan Anggaran yang minim, dirinya sejauh ini masih berjanji hendak melakukan pendataan, hanya saja sembari melaksanakan hal tersebut ditahun 2017 tersebut tengah mengajukan bantuan dari pemerintah pusat untuk ribuan anak terlantar tersebut.
“Sekarang data valid memang belum ada, akan tetapi kami sudah mengajukan kepemerintah pusat (kemensos) sebanyak data tadi itu, semoga saja dikabulkan, karena saya tidak hanya mengajukan anak terlantar saja, seperti orang cacat, pemasungan, anak jalanan itu kami juga memperhatikan,” bebernya.
Disoal berapa dari pemerintah kabupaten Bangkalan yang sudah menanganai anak terlantar ?. Dirinya menjawab hanya ada 19 orang, namun nominalnya dirinya mengaku lupa.
“Sudah kami anggarkan, tapi sedikit tidak mampu mengakomodir semuanya, dan bantuan yang dari pemkab Bangkalan ini, untuk biaya pendidikannya, serta untuk mengembangkan keterampilan dalam berekonomi,” tuturnya. [MA/Put]
