BANGKALAN, Kompasmadura.com – Pembangunan Waduk Blega, sebagai langkah solutif adanya banjir di kecamatan Blega, nampaknya semakin suram. Sebab berdasarkan pantaun dari anggota DPR RI komisi V Nizar Zahro dapil XI wilayah Madura, mengaku, bahwa pemerintah pusat sudah berulang kali menyiapkan untuk pembangunan tersebut. Hanya saja terhambat dengan pembebasan lahan yang masih menuai prokontra dari masyarakat di bawah.
“Memang wacana pembangunan waduk blega ini sudah lama, sebab proyek ini. Masuk program strategis nasional, dan Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Karena Waduk blega ini luas dan besar nya dua kali lipat dari waduk nepa,” Ujarnya.
Anggota DPR-RI asal Bangkalan tersebut, menjelaskan bahwa konstruk yang akan di bangun waduk di Blega, akan mengakomodir inventaris 5 juta Hektar are, bahkan bisa lebih.
Karena berdasarkan lokasi yang berada di Desa Blega tersebut, letaknya sangat dalam dan elevansinya sangat bagus. “Fungsi waduk ini memang bisa menyiapkan air Baku untuk Bangkalan, juga bisa memberikan ke sampang pula,” ujarnya.
Ditegaskan olehnya, bahwa sepengatahuannya dirinya adanya proyek tersebut, selalu terhambat dengan adanya persetujuan yang belum menyeluruh sehingga masih timbul pro kontra, hal inilah yang membuat rencana proyek pusat selalu terhambat.
“Dulu memang pernah mau di anggarkan di DD melalui pusat, tapi karena hambatannya itu, jadi ini selalu kami cancel. Dan anggaraannya belum ada hingga saat ini. Kalau sudah fix pasti langsung,” bebernya.
Akan tetapi Nizar, menegaskan pula jika lokasi tempat sudah tidak ada lagi persoalan, dirinya siap menjamin anaggaran akan ada.
“Yang perlu diketahui oleh warga sekitar, kami membangun ini, bukan memberantas orang miskin. Tapi kami ingin menhilangkan kemiskinan. Jadi mohon agar pemerintah pusat tidak menunda, ya harus clear mulai dari pemerintah daerah dan desa,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, dirinya meminta agar pemkab baik legislatif dan ekskutif paang badan untuk memberikan pemahaman kepada warga sekitar. [MA/Put]