BANGKALAN, kompasmadura.com, – Maraknya kriminalitas di kabupaten Bangkalan dari berbagai macam kriminal yang ada dipenghujun tahun 2016, tercatat sebanyak 149 kasus yang sudah diterima korp Bhayangkara Bangkalan dan berhasil diungkap hanya 70 kasus dari yang ada.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh polres Bangkalan melalui satuan reserse krimal, bahwa yang dmendominasi dari 8 jenis kriminal meliputi, Curat, Curas, Curanmor, Curwan, Curbis, Coba Curat dan Curas serta kekerasan terhadap perempuan dan anak. Curanmor tampak paling tinggi dari yang lainnya.
Menurut Kasat Reserse Polres Bangkalan, Iptu Anton Widodo, menjelaskan angka yang ada tercatat sebanyak 149 dengan Curat 40, Curas 33, Curanmor 74, Curwan 8, Curbis 8, Coba Curat 2, Coba Curas 1, Perlindungan Anak atau kekerasan terhadap perempuan dan anak sebanyak 13.
“Data yang kami miliki dari delapan 8 jenis kriminal yang ada di Bangkalan, sejak dari bulan januari hingga desember pertanggal 27 sekarang. Memang menunjukan angka curanmor paling tinggi,” paparnya.
Anton, menuturkan 149 kasus, baru sebagian yang terungkap, seperti curat dari 40 kasus hanya 22, curas 33 hanya 17, curanmor 74 hanya 13, Curwan dan curbis terungkap 8 (tuntas) dan Coba Curat juga tuntas (2 kasus). Coba curas 1 dan perlindungan anak 13 hanya 10 kasus.
“Semenjak saya masuk di polres Bangkalan sejak bulan oktober memang kejadian curanmor, hampir setiap hari 3 kasus, itu mulai dari awal januari,” paparnya.
Mantan reserse kriminal polres solo itu, setelah dia berada di meja satuan reserse kriminal polres Bangakalan langsung mempelajari pola waktu dan pola lokasi yang sering dilakukan oleh para
Pelaku di Bangkalan, karena biasanya selalu terjadi saat menjelang subuh, dan rumah kosan jadi sasaran uatama,”Meraka beraksi dari pukul 12 malam hingga menjelang subuh, dan tempat favoritnya tetap tempat kos yang ada di Bangkalan mulai dari Mlajeh sampai telang Kamal,” bebernya.
Dengan cara demikian, Anton meyakini bahwa cara yang dilakukan sudah membuahkan hasil, “syukur Alhamdulillah cara kami terbukti efektif, buktinya terkahir kami menangkap pelaku curanmor yang beraksi pada pukul 02.00 wib pukul 04.00 wib dini sudah tertangkap,” terangnya.
Anton menambahkan, bahwa 3 bulan terkahir sudah mampu menekan angka kriminalitas curanmor, akan tetapi dirinya juga mengakui bahwa hasil ungkap kasus yang minim juga karena ada faktor kendala.
“Iya kami memang ada kendala klasik, yaitu ketika korban tidak mengetahui ciri-ciri pelaku disitulah kami bisa dikakatan hilang jejak, akan tetapi saya terus meminta kepada pemilik kos dan kantor dinas agar waspada dan dipasang cctv, takut terjadi hal yang tidak di inginkan,” pungkasnya. [MA/Put].
