SUMENEP, Kompasmadura.com – Bertepatan pada hari ibu yang jatuh pada 22/12/2016 Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Sumenep menggelar aksi damai dengan membagikan bunga kepada pengguna jalan yang melintas di depan Mesjid Agung Sumenep.
Koordinator Aksi Damai Sarina Maskiyatun mengetakan pada hari ini merupakan momentum, kebangkitan bangsa pengelaran rasa persatuan, dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan, yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa ini. Tambah dia, kesetaraan antara kaum laki-laki dengan kaum perempuan,”untuk mewujudlkan Indonesia bebas dari kekerasan, perdangan dan kesenjangan akses ekonomi kepada kaum permpuan,”terangnya Kamis (22/12/2016).
Ia menjelaskan sampai saat sekarang kaum perempuan masih diperlakukan tidak sepantasnya, hal itu diperkuat adanya kasus menimpa TN perempuan asal Desa Gadu Barat, Kecamatan Ganding, dikabarkan diasusila oleh beberapa orang dengan acara digilir, setelah itu mayatnya ditemukan membusuk ditengah hutan.
“Pada momentum ini, kami mengajak kepada kaum permpuan merevolusi hal dan martabat seorang perempuan,”katanya.
Ia menjelaskan peringatan hari ibu pertama kali dilakukan setelah Presiden Soekarno mendeklarasikan melalui Dekrit Presiden no 316 tahun 1959 telah menetapkan tepat tanggal 22 Desember merupakan memperingati hari ibu nasional hingga saat sekarang.[Ry/Put]
