PAMEKASAN, kompasmadura.com – Setelah mendapat informasi dari media terkait Ibu Asri, janda kelahiran 1925 silam yang hidup sebatang kara di dusun Du’alas desa Larangan, kecamatan Larangan, Pamekasan, yang juga hidup dalam kemiskinan tak tersentuh oleh bantuan pemerintah, akhirnya Dinas Sosial (Dinsos) Pamekasan mendatangi kediaman Ibu Asri untuk memberikan bantuan berupa sembako, Rabu (26/10/2016).
Ibu Asri yang hidup didalam gubuk tidak layak ditempati yang berukuran 3×5 yang juga merupakan harta satu-satunya ia miliki, harus menjalani kesusahan, dan bila hujan lebat disertai angin kencang dia harus bersinggah dirumah tetangganya, karena khawatir gubuk kecilnya roboh.
Pemerintah dengan sigap dan cekat dalam menyikapi kasus sosial tersebut, pukul 08:30 pagi bantuan dari Dinas Sosial ahirnya diluncurkan Yang di antarkan langsung oleh Kabid Sosial kekediaman Ibu Asri.
” Kabid Sosial sudah melihat kesana sekaligus membawa bantuan sekedarnya dan sekalian mendata kebutuhan apa aja yg diperlukan disana. Kami punya stok disini dari Kemensos, ada peralatan dapur, ada roti yg dibawa kesana dan karpet, selanjutnya akan kami prioritaskan orang-orang seperti Ibu Asri ini. ini belum terlambat karena memang kami tidak tahu, begitu saya mendengar kabar kemarin, tadi sekitar pukul setengah 9 Kabid saya , Subaidi berangkat ke sana, tidak hanya kasus ini banyak kasus-kasus yang lain seperti yang Jumiang, setelah saya mendengar kabar saya langsung ke sana”Kata Arief Handayani kepala Dinas Sosial
“Kalau untuk bantuan rumah, itu ada prosedur, artinya kita tidak bisa serta merta, makanya kami dahulukan dengan stok yang dari Kemensos itu, ” imbuhnya.
Kepala Bidang Sosial pak Subaidi menuturkan bahwa kehadirannya disambut dan diantakan langsung oleh pimpinan camat Larangan ke kediaman Ibu Asri.
Dinas Sosial berharap kasus-kasus seperti ibu Asri bisa segera diatasi dan mengharapkan seluruh elemen masyarakat untuk turut melaporkan kalau mengetahui ada orang-orang kurang mampu maupun tempat tidak layak huni kepada Dinsos “Saya butuh informasi-informasi semacam itu, karena terus terang saja kaki tangan kami di Dinsos ini tidak bisa menjalani, jadi saya perlu informasi-informasi dari masyarakat, LSM maupun rekan-rekan media” tegas Arief.
Penulis : Moh Horri
Editor : Putri