SUMENEP, Kompasmadura.com – Sementara adanya dugaan pungutan pembelian obat di luar subsidi di beberapa Puskesmas di Sumenep, terus mendapatkan sorotan. Lembaga Demokrasi dan kebangsaan (Lemdek) meminta dinkes tidak berpaku tangan.
“Seharusnya, Dinkes langsung melakukan tindakan nyata, berapa investigasi ke lapangan. Sebab, realitas semacam itu tentu sangat memberitakan kepada masyarakat yang sudah dipikirannya Gratis,” kata Affandi Ubala.
Namun pihaknya juga menambahkan, Seharusnya dinkes bertanggung jawab, soal adanya obat lain di Puskemas, Selain itu juga obat yang disubsidi. “Ini harus ada perhatian yang sangat serius, agar program bupati dan wabup dalam memberikan pelayanan kesehatan gratis tidak menjadi mubazir dan sia-sia,” tuturnya.
Maka dari itu, Pihaknya khawatir hanya dijadikan profit keuntungan bagi oknum yang tidak bertanggungjawab. Selain itu, agar APBD senilai 18 miliyar itu bisa tepat sasaran. “Harus tegas. Kami harap dinkes bergerak dan menelusuri dugaan ini,” tuturnya.
Kepala Dinas kesehatan kabupaten Sumenep A. Fatoni belum bisa dikonfirmasi. Namun pada saat didatangi kekantornya yang bersangkutan masih rapat.[rL/red]
