SAMPANG, Kompasmadura.com – Selasa (31/8/2021), sejumlah pengurus Lembaga Kajian Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sampang mendatangi Kantor Bupati di Jalan Jamaluddin Sampang. Kedatangan mereka tiada lain mempertanyakan lambatnya dan kendalan honor guru ngaji yang tak kunjung cair.
Abd. Hamid koordinator tim relawan Covid-19 mengatakan, kehadiran kesini (Pemkab,red) mempertahankan persoalan honorer guru gaji. Karena dari sekian ribu penerima honor tersebut ada yang belum menerima meskipun telah mengantongi buku rekening dan ATM.
“Yang jelas mereka yang tidak menerima itu sudah ber-SK. Jadi apa persoalan sebenernya hingga tutup anggaran belum dicairkan,” katanya.
Dia menduga ada oknum yang sengaja melakukan deposito atau pembiaran pencairan honor ini. Setelah duduk bersama ternyata ada kendala dari dinas dan kesalahan teknis dari Bank penyalur.
Penyebabnya adalah karena ada perubahan data penerima honor guru ngaji tersebut. “Kurang lebih 300 penerima yang belum dapat honor. Kami meminta bagaimana kasus ini segera teratasi dan Alhamdulillah ada kesempatan bahwa dalam 2 bulan ini akan dicairkan,” ujar kepada awak media.
Nor Alam Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang menyampaikan kasus ini akan segera diatasi. “Kami pun baru tahu jika guru ngaji belum menerima honor,” ngakunya kepada peserta audensi.
Pihak penyalur dalam hal ini adalah bank akan musyawarah untuk menyinkronkan data penerima baik. “Perubahan data itu akan dicek kembali,” ujar Nor Alam.
Perlu diketahui bahwa penerima honor guru gaji sebanyak 6000 penerima. Dari jumlah penerima honor tersebut masih belum terima honor kurang lebih 300 guru ngaji. Mereka menerima honor sebesar Rp 1 juta rupiah. (Ful/Nin)
