close
PAMEKASAN

Menteri Koperasi dan UKM RI Datangi Sentra Batik Pamekasan

IMG_20190119_183521

PAMEKASAN, kompasmadura.com – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menegah (UKM) Republik Indonesia, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mendatangi sentra batik tulis di Kabupaten Pamekasan, Sabtu (19/01/2019).

Menteri Puspayoga bersama rombongannya datang ke Pamekasan bersama istri Ayu Bintang Puspayoga dan di dampingi oleh Bupati dan Wakil Bupati bersama OPD di lingkungan Pemkab Pamekasan meninjau secara langsung sentra batik tulis di Dusun Podhek, Desa Rangperang Daya, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Pada hari jumat (18/01).

“Kami datang kesini melihat secara langsung bagai mana produksi batik tulis pamekasan, serta upaya pemberdayaannya kepada para pengrajin yang hendak dilakukan pemkab pamekasan,” tutur Puspayoga.

Selain itu, Puspayoga menilai promo batik yamg dilakukan Pemkab Pamekasan sebagai tolak ukur akan kekuatan industri batik yang ada di Madura hususnya di Pamekasan, Apa lagi melalui kebijakan yang berpihak kepada kepentingan pengrajin batik tulis Pamekasan.

“Proses produksinya alami dan bagus dan ini merupakan potensi yang bagus,” pungkasnya.

“Sementara saat ini pemkab pamekasan telah membantu kami para pengrajin batik dengan mengecet mobilnya dengan motif batik dan mengharuskan pegawai menggunakan seragam batik pada har – hari tertentu. Jika pak menteri membatu promosi juga, akan lebih bagus penjualan kami,” kata pengrajin batik Abdus Somad.

Sedangkan menrut Bupati Pamekasan H Baddrut Tamam, Saat ini motif batik tulis di Kabupaten Pamekasan sebanyak 144 motif batik, diantaranya; motif matahari, sekar jagad, tiga dimensi, terang bulan kupu – kupu leres, rang – kerang warna, kismis dan liris jagad.

“Kalau batik tulis yang menjadi branding mobil dinas pemkab pamekasan itu, motif batik sekar jagad,” ungkapnya.

Sebelumnya, dari 28 sentra batik yang ada di pamekasan dengan jumlah sekitar 1.200 unit usaha, jumlah batik yang berhasil diproduksi sebanyak 309.000 lembar batik setiap tahun dengan taksiran nilai produksi sekitar Rp 24 miliar. [Riski/Nin]

Tags : BatikMenteri UKM