close
SUMENEP

Mahasiswa Beri Sembako Nenek Berjualan Krupuk

IMG_20180204_211833
Mahasiswa saat memberikan sembako kepada Nenek Busati (80) di rumahnya usai pulang keliling berjualan krupuk.

SUMENEP, kompasmadura.com – Mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa peduli sosial (MPS) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur melakukan aksi sosial dengan memberikan Sembilan Bahan Pokok (Sembako) terhadap nenek berusia 80 tahun namun masih aktif mengais rezeki dengan berjualan krupuk keliling pada Minggu (04/01/2018).

Aksi tersebut, dilakukan oleh mahasiswa mulai tahun 2016 lalu, kegiatan itu, memfokuskan di bidang sosial dengan kegiatan rutin memberikan bantuan/santunan kepada orang yang membutuhkan secara tepat sasaran.

“Kali ini kami memberikan bantuan kepada nenek Busati (80) perempuan yang tiap harinya berjualan krupuk keliling,” kata, Edi Susanto, salah satu anggota MPS, Minggu (04/01/2018).

Menurutnya, nenek Busati salah satu dari banyak orang nenek lainnya yang masih semangat mengais rezeki halal, memki usianya tergolong sudah kepala delapan. Bahkan, setiap harinya nenek yang tinggal dengan anak perempuan nya itu, setiap hari berkeliling dari rumahnya di Desa Kertasada hingga ke Desa Pabian Kecamatan Kota.

“Nenek Busati luar biasa, meski usia tua masih tetap bekerja untuk bekal makan tiap hari, kami prihatin melihat kondisi beliau. Sedikit bantuanpun kami berikan,” ujarnya.

Meski sedikit, sambung dia, batuan berupa Sembako yang digalang dari para donatur dan sumbangan para masiswa di MPS diberikannya kepada nenek Busati. Namun, pihaknya juga berharap Pemerintah setempat, dapat memperhatikan Nenek Busati.

“Kami harap pemerintah juga prihatin dengan konsidi beliau,” harapnya.

Sementara itu, Nenek Busati saat ditanya saat bahagia dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh mahasiswa tersebut. “Mator sakalangkong  cong, mandherre ollea belesen seraja ye (Terima Kasih nak, semoga dapat balasan yang besar ya,” ujarnya menggunakan bahasa madura.

Ia juga mengaku, tiap hari berjalan dari desa ke desa keliling menjual krupuk. Setiap harinya, beliau bisa mendapatkan keuntungan 10 sampai 20 ribu dari hasil penjualan kerupuknya.” Ben are hasel 10 kadheng 20 ebu nak,” ceritanya.

Selain itu, beliau juga mengaku kalau saat ini, tinggal bersama anak perempuannya yang juga bekerja mengais rejeki dengan menjadi kuli babangunan.”Bedhe moso anak binik nak, tape alako keya deddi kuli bangunan,” katanya lagi menggunakan bahasa Madura. [Die/Nin]

Tags : MPS