SAMPANG, Kompasmadura.com – Ahmad Budi Cahyono tercatat Guru Tidak Tetap (GTT) di SMAN 1 Torjun Sampang. Guru yang bertugas sebagai guru kesenian itu meninggal dunia sekitar pukul 21.00 wib di Rumah Sakit dr. Soetomo Surabaya, Kamis (1/2/2018). Kematian korban akibat mengalami Mati Batang Otak (MBA) sesuai hasil diagnosa dr Soetomo Surabaya akibat dianiaya oleh siswanya berinisial HI.
Korban tiba dikediamannya Dusun Pliyang Desa Tanggumong Kecamatan Sampang pukul 07.00 wib. Saat dikebumikan, ratusan warga dan guru berbondong-bondong mengantarkan jenazah Ahmad Budi Cahyono ke pemakaman, Jumat (2/2/2018).
Para takziah dan guru SMAN I Torjun terlihat menggunakan seragam batik kombinasi putih hitam serta lilitan pita hitam pertanda ikut berduka cita. Saat prosesi pemakaman, turut hadir Bupati Sampang H Fadhilah Budiono dan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang Jupri beserta para pengurus PGRI Sampang.
Kasatlantas Polres Sampang, AKP Musa Bakhtiar mengatakan, meski terjadi kemacetan dirinya tidak melakukan penutupan jalan. Untuk melancarkan dalam mengatur arus lalu lintas setidaknya ada sebanyak 50 personel yang diterjunkan.
“Ada 50 Anggota gabungan yang melakukan pengawalan proses pemakaman korban ” singkatnya.
Sekedar diketahui, Kamis (1/2/2018) pada jam terakhir Budi mengajar mata pelajaran Seni rupa materi seni lukis di kelas XI SMAN I Torjun. Waktu pelajaran berlangsung, pelaku tidak mengikuti perintah bahkan mengganggu siswa yang lain.
Karena membuat ulah di kelas, korban menegor serta mengingatkan Hai agar fokus kepada pelajaran dan di minta jangan mengganggu siswa yang lain. Peringatan diabaikan oleh pelaku.
Akhirnya korban menghampiri dan menindak HI dengan mencoretkan tinta lukis ke wajahnya. Tidak terima dengan tindakan korban, HI kemudian menghajar korban.
Pada saat itu juga, para siswa dan guru sempat melerai dan membawa korban ke ruang guru di hadapkan Kepala Sekolah SMAN I Torjun. Untuk meredam situasi, Pak Amat sebagai Kepsek menyuruh korban agar pulang lebih awal.
Beberapa jam setelah sampai di rumah korban tidak sadarkan diri. Pihak keluarga kemudian membawanya ke RSUD Sampang dan langsung mendapat rujukan ke RSU dr. Soetomo Surabaya.
Korban menghembuskan nafas terakhir di RS dr. Soetomo Surabaya sekitar pukul 21.00 waktu setempat.
Penulis : Syaiful
Editor : Nindy