PAMEKASAN, Kompasmadura.com – Teka-teki status Rudy Keltjes sebagai pelatih Persepam MU terjawab. Kemarin siang, mantan pelatih timnas itu berpamitan kepada seluruh pemain.
Suasana haru terlihat di mes Ronggosukowati, hampir semua pemain menangis melepas kepergian sang pelatih. Satu persatu pemain bersalaman dan berpelukan dengan Opa-panggilan Rudy Keltjes.
Meski disinyalir hengkangnya pelatih keturunan Belanda karena hasil minor, 5 kali kalah, 1 seri dan 2 kali menang babak penyisihan Liga 2, namun terkesan happy ending.
“Kalian bertanding demi Persepam, ada atau tidak dengan adanya Opa, kalian wajib berjuang mati-matian demi klub kebanggaan kita ini,” tegas Rudy di hadapan para pemain.
Rudy mewanti-wanti pada pemain agar tetap profesional. Dimana klub yang mengontrak disitulah menunjukkan kualitas skil individu dan kolektifitas tim dalam di setiap pertandingan.
“Jangan sekali-sekali berusaha menghianati apalagi menjadi penghianat bagi Persepam. Buktikan, pertandingan berikutnya kalian mampu meraih kemenangan. Dan, disitulah Opa merasa bangga,” urainya.
Sementara itu, Asisten Manajer Nadi Mulyadi mengatakan kerjasama antara Persepam MU berakhir sepakat diakhiri. Dan, semuanya berdasarkan kesepakatan.
Disinggung apakah dipecat atau mengundurkan diri, Nadi menegaskan tidak mundur tapi juga tidak dipecat. “Semuanya hasil diskusi panjang dengan manajemen. Sehingga, menghasilkan mufakat,” urainya.
Menurut Nadi, baik Rudy maupun Manajemen sama-sama sadar karena faktor Lucky saja tidak berpihak ke Persepam. “Disemua pertandingan kita selalu memenangkan permainan, tapi hasil akhir pertandingan. Taktik strategi om Rudy bagus,” katanya.
Nadi juga berterima kasih ke Rudy Keltjes, karena selama Rudy menangani persepam ada hal baru, terutama dalam hal disiplin.[FA/Nin]
