SUMENEP, Kompasmadura.com – Menjelang musim kemarau tahun 2017 Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menargetkan sekitar 368 ribu ton musim panen garam petani lokal. Hal itu, di mungkinkan jika adanya kemarau pendek seperti tahun 2016 lalu.
Kepala Dinas Perikanan Sumenep, Arif Rusdi menyampaikan optimis target produksi garam tahun ini tercapai, tentunya jika didukung dengan cuaca yang yang bagus.
Tahun 2016 lalu memang jauh dari target hanya mencapai 17 ribu ton dengan target 260 ribu ton. Memang untuk tahun lalu petani garam mengalami gagal panen, akibat kemarau basah.
“Untuk tahun ini 368 ribu ton saya optimis tercapai,” ungkapnya, Minggu (08/04/2017).
Sambung mantan kepala dinas peternakan itu, untuk antisipasi maraknya garam impor masuk, dia berharap petani lokal nantinya mampu memproduksi garam lokal sesuai target Pemerintah.
Karena impor garam bukan kendala, jika produksi garam rakyat di sumenep sampai target. Apalagi melebihi target.”Dengan memproduksi garam sebanyak-banyaknya, maka garam impor dapat ditekan,” tukasnya.
Saat disingung tentang kendala harga haram rakyat yang selama ini terjual murah saat panen garam dan tidak sesuai standart harga, pihaknya tidak dapat menjelaskan, hanya saja secara standarisasi harga garam sesuai aturan Kw1 Rp. 750.000, sedangkan Kw 2 600.00 perton. [Ri/Put]