JAKARTA, Kompasmadura.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan seluruh pegawai Kementerian Keuangan untuk berhati-hati mengelola uang negara. Mengelola uang negara, katanya, tidak sama seperti cara kerja tukang obat.
“Makanya saya katakan pengelolaan uang negara ini tidak seperti tukang obat, nggak bisa asal-asalan,” kata Sri Mulyani ketika memimpin rapat kerja di Aula Mezzanine, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2017).
Ani menegaskan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara akan diperhitungkan, diuji, dan dipertanggungjawabkan di masa depan.
Ani menambahkan pemerintah ingin instrumen fiskal yang memiliki kredibilitas. Apalagi, seluruh data penerimaan negara akan dipublikasikan lewat website kementerian.
“Wartawan setiap hari lihat. Setiap saya keluar dari gedung ditanya, ‘bu, kenapa pajaknya cuma sekian?’ We are all in the dashboard now. Semakin kita transparan, semakin kita dituntut untuk kredibel,” ujarnya.
Sri Mulyani mengingatkan menyusun anggaran negara jangan sekedar mematok angka yang tinggi, tetapi harus memperhitungjan kemungkinan pencapaian target dikemudian hari.
“Semakin anda transparan dengan dunia, semakin kita dituntut akuntabel dan kredibilitasnya luar biasa penting. Jadi defisit bisa didanai dan tidak melanggar undang-undang,” kata Sri Mulyani.[suara]