SUMENEP, Kompasmadura.com – Akibat cuaca ekstrim dan lumpuhnya alat transfortasi menuju kepulauan lumpuh total berimbas kepada persediaan sembilan bahan pokok (sembako) di Kepulauan Sumenep mulai berkurang.
Hal itu dikatakan oleh Camat Sapeken Kabupaten Sumenep, Moh Sahlan mengatakan akibat cuaca buruk sejumlah warga kepulauan mulai kekurangan stok makanan. Tambah dia, kekurangan stok hampir dialami warga pulau, untuk kecamatan Sapeken sendiri ditingkat pedagang mulai menipis, meski demikian kesedian beras lokal mencukupi.
“Untuk stok bahan pangan di desa Sakala masih ada, baik jagung, ubi-ubian dan bahan pangan lokal,”katanya
Di Kecamatan Sapeken sendiri terdiri dari 53 pulau sebelas desa dan satu desa persiapan, dimana masyarakat sudah melakukan persiapan ketika menghadapi musim hujan, dan ketika memasuki cuaca ekstrim saat sekarang.
Dimana masyarakat kecamatan Sapeken mulai menampung bahan pangan tradisional baik beras maupun makanan tradisional hingga jika musim cuaca ektrim warga setempat tidak begitu kebingungan menghadapi kondisi saat sekarang.
Meski demikian ia tetap berharap kepada pemerintah Sumenep, untuk memperhatikan keadaan cuaca saat sekarang, karena dengan tempo lama ditakutkan persedian makanan tradisional masyarakat semakin menipis.
Sementara itu dibenarkan warga setempat moh Ridwan mengatakan sejauh ini masyarakat masih bisa memanfaatkan bahan makanan tradisional, hanya saja jika cuaca tidak membaik dalam waktu lama persediaan bahan makanan warga habis
”Kami berharap pemerintah melakukan sesuatu agar ada suplai makanan jika persediaan kami habis,”harapnya
Menipisnya persediaan sembako di sejumlah kepulauan memang disebakan alam, dimana cuaca saat sekarang tidak dapat diprediksi, hingga perlu langkah kongkrit dari Pemkab Sumenep.[Ry/Put]