close

SUMENEP

SUMENEP

Tujuh Layanan Edukasi RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Tingkatkan Status Layanan Terbaik Di Madura
Sumenep

IMG_20251025_101704

SUMENEP, Kompasmadura.com – Pelayanan RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep yang terus-menerus ditingkatkan semenjak Direkturnya dr. Erliyati, ternyanta mampu menjadikan rumah sakit milik pemerintah kabupaten Sumenep ini mengalami peningkatan status menjadi rumah sakit tipe B setelah melewati proses verifikasi dan penilaian ketat.

Ini berarti rumah sakit tersebut telah memenuhi standar pelayanan kesehatan yang lebih tinggi dan siap menangani kasus-kasus medis kompleks tanpa perlu merujuk pasien ke luar daerah.

Beberapa fasilitas unggulan yang dimiliki RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep antara lain:

  • Unit Gawat Darurat (UGD) 24 Jam: dengan alat medis modern untuk memberikan pelayanan darurat yang cepat dan tepat.
  • Ruang ICU: lebih luas untuk menangani pasien kritis dengan peralatan lengkap dan sistem monitoring terkini.
  • Radiologi: sebagai ruang edukasi publik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya radiasi dan cara pencegahannya.
  • CT Scan dan MRI: untuk membantu diagnosis penyakit dengan lebih akurat.
  • Gedung Poli Terpadu: dengan fasilitas modern dan ruang tunggu yang nyaman untuk meningkatkan kualitas layanan.
    RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep juga telah menerapkan beberapa inovasi, seperti:
  • Radio Frequency Ablation (RFA): prosedur pengobatan tumor tiroid jinak tanpa operasi besar.
  • Digitalisasi Layanan: antrean elektronik, pendaftaran poliklinik online, dan pembayaran non-tunai untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pasien.

  • Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati, M.Kes, menyatakan bahwa rumah sakit yang di pimpinnya tersebut berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat .

  • ” Syukurlah kita bisa merealisasikan beberapa layanan memang diharapkan dan dibutuhkan masyarakat khususnya di kabupaten Sumenep, agar mereka tidak lagi berpikir untuk rujuk ke rumah sakit di luar daerah,” tandas Erliyati belum lama ini.
    Kemajuan RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep memang bukan kaleng-kaleng dan sudah terbukti. Bahkan, beberapa media telah banyak menulis layanan yang semakin meningkat sejak kepemimpinan dr. Erliyati dan bahkan sudah banyak menorehkan prestasi terbaik di Madura.

  • ” Bahkan kalau kita ingin tahu’ apa keunggulan dan informasi layanan terbaru dari RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep ini, Meta AI pun akan menjawabnya dengan jelas lengkap dengan referensi sejumlah media yang menulis,” ujar Subhan, salah seorang jurnalis di Sumenep.(Rus/Nin)
Baca Selengkapnya
SUMENEP

RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Kaya Inovasi, Mulai Layanan Operasi Tanpa Pisau hingga Layanan Digital Modern

IMG-20250627-WA0032


SUMENEP, Kompasmadura.com – Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Moh. Anwar (RSUDMA) Sumenep, Madura, Jawa Timur, selalu kaya akan Inovasi dan mampus menunjukkan kemajuan pesat dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan masyarakat.

Sejak kepemimpinan dr. Erliyati, rumah sakit milik Pemkab Sumenep ini bertransformasi menjadi institusi medis modern yang responsif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan pasien.

Salah satu terobosan terbaru yang mencuri perhatian adalah penerapan prosedur Radio Frequency Ablation (RFA) untuk pengobatan tumor tiroid jinak. Prosedur ini tidak memerlukan operasi besar, cukup melalui tusukan kecil menyerupai jarum.

Metode ini menjadikan penanganan lebih cepat, minim risiko, dan pasien bahkan bisa pulang di hari yang sama tanpa perlu rawat inap.
Dengan inovasi tersebut, RSUDMA Sumenep menjadi rumah sakit pionir di Madura dalam menerapkan teknologi medis mutakhir ini.
Selain kemajuan di bidang medis, RSUDMA juga melakukan digitalisasi layanan secara menyeluruh.

Sistem antrean elektronik, pendaftaran poliklinik online, hingga pembayaran non-tunai via virtual account kini diterapkan demi meningkatkan kenyamanan dan efisiensi.

“Langkah-langkah ini kami lakukan untuk mempercepat proses administrasi, mengurangi antrean panjang, dan memberikan kenyamanan maksimal kepada pasien,” ujar dr. Erliyati, Jum’at (24/10/2025) lalu.

Dari sisi pelayanan, rumah sakit kini menambah sejumlah layanan spesialistik baru, seperti Poli Nyeri, layanan kemoterapi, dan patologi anatomi.
Kehadiran Gedung Poli Terpadu dengan fasilitas modern dan ruang tunggu yang nyaman menjadi bukti komitmen RSUDMA menghadirkan layanan berkualitas dan berorientasi pada kemanusiaan.

Tidak hanya fokus pada layanan kuratif, rumah sakit juga menyediakan fasilitas tambahan, seperti CT Scan kedua, layanan MRI, serta program sosial “La Sehat” yang membantu transportasi pasien pulang ke rumah.

“Seluruh inovasi ini memperkuat posisi RSUD Sumenep sebagai rumah sakit rujukan utama di wilayah timur Pulau Madura,” Pungkasnya.(Rus/Nin)

Baca Selengkapnya
SUMENEP

Momentum HSN :Baznas Sumenep Dorong Kemandirian Ekonomi Santri dan UMKM Lewat Bantuan Modal Usaha

IMG_20251022_110116

SUMENEP, Kompasmadura.com – Momentum peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sumenep mengambil langkah nyata memperkuat ekonomi umat melalui penyaluran bantuan modal usaha kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis usai pelaksanaan apel HSN di halaman Kantor Bupati Sumenep. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, didampingi Wakil Bupati KH. Imam Hasyim dan Ketua Baznas Sumenep Ahmad Rahman.

Dalam sambutannya, Bupati Achmad Fauzi menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif Baznas yang terus konsisten mendukung penguatan ekonomi berbasis umat.

“Selamat kepada para penerima bantuan modal usaha. Semoga bantuan ini menjadi awal yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan dan memperluas peluang usaha masyarakat kecil,” ujar Bupati Fauzi, Rabu (22/10/25).

Ketua Baznas Sumenep, Ahmad Rahman, menjelaskan bahwa sebanyak 30 pelaku UMKM terpilih menerima bantuan modal dengan nilai Rp1,5 juta per orang. Penyaluran dilakukan secara nontunai melalui rekening BPRS Bhakti Sumekar untuk menumbuhkan budaya menabung di kalangan penerima manfaat.

“Kami ingin para pelaku usaha kecil terbiasa menabung. Karena dengan menabung, mereka belajar mengelola keuangan dengan lebih baik dan berkelanjutan,” tutur Ahmad Rahman.

Tak berhenti di pemberian modal, Baznas Sumenep juga menyiapkan program pendampingan dan pembinaan usaha agar bantuan yang diterima benar-benar berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

“Kami tidak hanya memberikan modal, tapi juga melakukan pemantauan dan pembinaan secara berkala. Harapannya, usaha penerima bisa tumbuh mandiri dan berdaya saing,” tambahnya.

Langkah ini menjadi bentuk nyata sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga zakat dalam memperkuat ekosistem ekonomi syariah di Sumenep, sekaligus mewujudkan semangat “Santri Mandiri, Indonesia Hebat” yang menjadi tema besar Hari Santri Nasional tahun ini.

Dengan program ini, Baznas Sumenep berharap semakin banyak pelaku usaha kecil yang bangkit, mandiri, dan menjadi penggerak roda ekonomi lokal berbasis nilai-nilai keislaman. (PA/Red)

Baca Selengkapnya
SUMENEP

BPRS Bhakti Sumekar sudah Bisa melakukan berbagai transaksi keuangan dari semua jenis aplikasi pembayaran

IMG_20251022_123304

SUMENEP, Kompasmadura.com – BPRS Bhakti Sumekar terus menunjukkan langkah progresif dalam menghadirkan layanan keuangan syariah yang modern, inklusif, dan mudah diakses oleh masyarakat.

Terbaru, bank milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep ini resmi memperluas jangkauan layanan digitalnya melalui integrasi dengan berbagai aplikasi pembayaran populer di Indonesia.

Bahkan mulai akhir Oktober 2025, masyarakat dan nasabah BPRS Bhakti Sumekar sudah dapat melakukan berbagai transaksi keuangan dari semua jenis aplikasi pembayaran dan perbankan ke bank tersebut melalui dua sistem utama, yakni QRIS Virtual Account dan Co Branding Debit.

Direktur Utama BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar, menjelaskan bahwa fitur QRIS Virtual Account memungkinkan nasabah melakukan pembayaran dari aplikasi mana pun, seperti Gopay, LinkAja, OVO, DANA, dan lainnya tanpa perlu membuka rekening baru di bank lain.

“Dengan QRIS, nasabah cukup memiliki rekening di BPRS Bhakti Sumekar. Sistem kami sudah terhubung dengan berbagai aplikasi pembayaran yang ada di Indonesia,” tegas Hairil Fajar, Rabu (22/10/25).

Selain itu, Co Branding Debit berfungsi seperti kartu debit internasional (setara Visa) yang dapat digunakan untuk transaksi baik di dalam maupun luar negeri. Fitur ini diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat dan nasabah BPRS yang memiliki kebutuhan transaksi lintas wilayah atau global.

“Melalui inovasi ini, kami ingin memudahkan seluruh nasabah agar bisa bertransaksi kapan pun dan di mana pun, baik secara lokal maupun internasional. Ini adalah langkah nyata menuju layanan syariah yang modern dan kompetitif,” jelasnya.

Langkah digitalisasi ini, merupakan bagian dari strategi transformasi digital BPRS Bhakti Sumekar yang terus digencarkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat di era serba cepat.

“Kami memahami gaya hidup masyarakat kini semakin digital. Karena itu, kami berupaya hadir di setiap ruang transaksi masyarakat. Ini bukan sekadar kemudahan, tapi juga komitmen kami untuk memperluas inklusi keuangan berbasis syariah,” Ucapnya.

Melalui berbagai inovasi tersebut, BPRS Bhakti Sumekar menegaskan visinya untuk tidak hanya menjadi lembaga keuangan syariah yang kuat di tingkat lokal, tetapi juga mampu bersaing secara nasional dengan layanan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.

“Kedepannya, kami akan terus menghadirkan fitur-fitur digital baru untuk memberikan kenyamanan dan kepercayaan bagi nasabah. Kami ingin masyarakat semakin yakin bahwa layanan syariah bisa modern, cepat, dan praktis,” pungkas Hairil Fajar.(Rie/Nin)

Baca Selengkapnya
SUMENEP

Kadisporapar Sumenep Buka Festival Musik Tongtong 2025, Jadi Event Resmi KEN

IMG-20251021-WA0034


SUMENEP, Kompasmadura.com – Sebanyak 38 grup musik tong-tong dari empat kabupaten di Madura siap meramaikan Festival Musik Tong-Tong se Madura 2025 yang digelar Sabtu malam (18/10/2025).

Acara yang dimulai pukul 19.00 WIB, dengan start di Simpang Empat Jalan HP. Kusuma dan finish di depan Toko Tingkat atau Taman Bunga Sumenep, merupakan musik tradisional khas Madura yang menjadi salah satu tontonan paling meriah di tahun ini, dengan menampilkan kreativitas dan tentu dengan irama khas.

Kepala Disdbudporapar Sumenep Moh. Ikhsan, melepas Festival Musik Musik Tong-tong Angin Ribut dari Kecamatan Pasongsongan menjadi peserta nomor urut pertama yang dilepas dalam Festival Musik Tongtong Sumenep 2025, di Simpang Empat Jalan HP Kusuma.

Pada saat dentuman kentongan khas dan semangat yang membara, grup Angin Ribut mengawali parade musik tradisional Madura tersebut menuju garis finish di depan Masjid Jamik Sumenep, yang menjadi titik akhir rute festival.


Namun dalam sambutannya, Moh. Ikhsan menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang terus menjaga eksistensi musik tradisional tongtong sebagai warisan budaya masyarakat Madura.

“Festival ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga wujud nyata pelestarian budaya lokal yang sarat nilai sejarah dan kebersamaan,” ujarnya.

Diakui Ikhsan, Festival Musik Tongtong merupakan agenda budaya tahunan yang selalu ditunggu masyarakat. Dan tahun ini Festival Musik Tong tong telah mendapat pengakuan nasional dengan ditetapkannya sebagai salah satu event resmi dalam program Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Sementara ribuan warga memadati sepanjang rute festival untuk menyaksikan penampilan para peserta yang menampilkan beragam kreasi ritme kentongan, busana khas, dan koreografi unik.
Tahun ini, 38 grup dari berbagai kecamatan di Sumenep, Pamekasan dan Sampang turut ambil bagian, menjadikan ajang ini sebagai simbol kebanggaan dan persatuan masyarakat Madura.

“Masuknya Festival Musik Tongtong ke dalam agenda KEN 2025 merupakan pengakuan nasional. Ini bukti bahwa Sumenep punya daya tarik budaya yang kuat dan bisa menjadi magnet wisata nasional, bahkan internasional,” tandasnya. (Rus/Nin)

Baca Selengkapnya
SUMENEP

Wings Air Rencana Buka Penerbangan Mulai 10 Oktober 2025 dari Bandara Trunojoyo Sumenep

IMG_20250928_051457

SUMENEP, Kompasmadura.com – Kabar gembira datang bagi masyarakat Kabupaten Sumenep dan sekitarnya.

Mulai 10 Oktober 2025, maskapai Wings Air rencana melayani penerbangan rute domestik hingga internasional seperti Jakarta, Balikpapan, bahkan Jeddah.

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menyambut baik rencana dibukanya rute-rute tersebut. Ia mengatakan bahwa, menjadi bagian dari upaya mereka dalam meningkatkan konektivitas dan memberikan kemudahan mobilitas bagi warga.

“Ketika kami melihat kebutuhan masyarakat Sumenep sangat besar, baik untuk keperluan umroh ke Jeddah, perdagangan, maupun pekerjaan ke berbagai kota besar seperti Jakarta dan Balikpapan. Karena itu, kami menyambut baik serta mendorong hadirnya penerbangan langsung dari Sumenep,” ujar Bupati Fauzi, Minggu (28/9/25).

Namun totalnya ada 29 kota yang akan terkoneksi. Diantaranya, Balikpapan, Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Bali, Lombok, Makassar, Kuala Lumpur Malaysia dan kota-kota lainnya.

Menurutnya, dengan terkoneksi melalui penerbangan yang dimulai Oktober ini, ia menilai bahwa akan menjadikan Sumenep sebagai salah satu titik strategis baru dalam jaringan penerbangan regional.

Pihaknya juga menambahkan, dengan adanya layanan ini, warga Sumenep tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh ke bandara di kota lain untuk mengejar penerbangan umroh atau bisnis.

Dengan inisiatif ini juga mampu mendorong pertumbuhan sektor ekonomi dan pariwisata di Madura, khususnya Sumenep. (Red)

Baca Selengkapnya
SUMENEP

Program DBHCHT 2025
Diskop UKM Perindag Sumenep Optimalkan DBHCHT Rp4,5 Miliar, Dorong Produksi dan Serap Tenaga Kerja Lokal

IMG_20250922_144132


SUMENEP, Kompasmadura.com – Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Kabupaten Sumenep mengelola anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025 sebesar Rp4,5 miliar.

Dana tersebut dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur hingga kegiatan pelatihan, yang semuanya dilaksanalan di APHT Guluk-guluk.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Kabupaten Sumenep, Moh. Ramli, S.Sos., M.Si, mengungkapkan, penggunaan anggaran ini antara lain untuk pembangunan jalan, kantin, Mushola, dan tempat parkir. Selain itu juga ada pengadaan sarana dan peralatan seperti alat linting rokok serta meubelair.

“Sebagian anggaran juga diarahkan untuk kegiatan peningkatan kapasitas berupa pelatihan dan pembinaan. Saat ini seluruh paket kegiatan sudah masuk tahap lelang melalui LPSE.” Ungkap Ramli, Senin (22/09/2025).

Dijelaskan, ada 15 perusahaan yang ikut mendaftar. Namun hingga tahap akhir hanya 3 penyedia yang mengajukan penawaran, sementara 12 lainnya gugur dalam proses seleksi. Penetapan pemenang tinggal menunggu satu sampai dua hari ke depan.

Jika dibanding tahun lalu, anggaran DBHCHT di Diskop UKM Perindag mengalami kenaikan. Pada 2024, dana yang dikelola tercatat sebesar Rp3,5 miliar, sedangkan tahun ini mencapai Rp4,5 miliar.

“Kami berharap kegiatan ini bisa segera terealisasi. Apalagi, saat ini sudah ada 11 pabrik rokok di Sumenep yang memiliki izin resmi Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai “pungkasnya.(Ren/Nin)

Baca Selengkapnya
SUMENEP

Tugas Satgas Bentukan Dinas PUTR Sumenep, Benahi Infrastruktur Kota Dari Hulu Ke Hilir

IMG_20250922_113858


SUMENEP, Kompasmadura.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, membentuk tiga satuan tugas (Satgas) khusus yang menyisir jantung persoalan kota dari dalam tanah hingga badan sungai.

Kepala Dinas PUTR Sumenep, Eri Susanto, mengungkapkan, upaya menyeluruh untuk memulihkan beberapa persoalan infrastruktur kota yang seringkali tersendat oleh sampah, genangan air, dan kerusakan jalan yang tak kunjung usai.

“Ada tiga Satgas yang kami bentuk, yang pertama, yang dijuluki Satgas Merah, bekerja diam-diam tapi berdampak besar. Sebanyak 28 orang mengenakan seragam khusus dan menyusuri saluran drainase di bawah jalanan kota.” Ungkapnya, Senin (22/09/2025).

Menurutnya, dalam sehari, mereka bekerja dari pukul 07.00 hingga 12.00 WIB, mengevakuasi sampah rumah tangga, limbah plastik, hingga material bangunan yang menyumbat gorong-gorong.

Mereka membersihkan jalur utama di Jalan Setia Budi. Gorong-gorongnya penuh dengan sampah dan pasir yang menumpuk bertahun-tahun. Satgas ini tak hanya membersihkan, lanjut dia, tapi juga memetakan jalur rawan genangan untuk intervensi jangka panjang.

“Sementara itu, Satgas Kali Marengan beranggotakan 25 personel yang bertugas menjaga kebersihan dan aliran air sungai Kali Marengan, salah satu sungai utama di kota. Mereka bekerja setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 11.00 WIB, menyusuri area padat penduduk seperti Kampung Arab hingga Geledak Rantai,” jelasnya.

Selain itu juga, sebagian besar sampah yang mereka angkat bukan dari alam, tapi dari manusia.Yang paling banyak itu popok bayi, pembalut, dan kantong plastik. Ini bukan hanya mengotori sungai, tapi juga menyebabkan pendangkalan yang mempercepat banjir saat musim hujan.

Lebih lanjut, kata Erik, tidak jarang petugas menemukan warga yang sengaja membuang sampah ke sungai di tengah malam. Meski sudah diberi teguran, sebagian tetap mengulang.

Mereka buang diam-diam. Sehingga, Satgasnya kadang harus menyamar atau patroli lebih pagi.
Kemudian, Satgas ketiga, bertugas menutup Lobang, yang tak kalah penting menambal jalan berlubang. Tim kecil berisi sembilan orang ini setiap hari berpindah dari satu titik ke titik lain berdasarkan laporan warga dan hasil pantauan internal.

“Mereka membawa alat tambal ringan dan material hotmix, bekerja cepat agar lubang tak berkembang jadi kecelakaan,” paparnya.

Meskipun diakui anggotanya masih terbatas, tapi semangat mereka luar biasa. Tahun ini pihaknya akan tambah personel agar cakupan kerja lebih luas.

Sedangkan, pembentukan tiga satgas ini sebagai bentuk pendekatan lapangan yang proaktif. Pihaknya tidak bisa lagi hanya mengandalkan pengerjaan proyek besar. Kerusakan dan masalah infrastruktur muncul setiap hari, butuh respons cepat di level operasional.


Namun yang lebih penting dari itu adalah keterlibatan masyarakat. Selama pola pikir kita masih asal buang, maka kerja keras satgas hanya jadi pengulangan. Butuh budaya baru dalam menjaga kota ini.

“Kami berharap masyarakat mulai memahami bahwa infrastruktur yang baik bukan hanya urusan pemerintah, tapi hak dan kewajiban bersama,” pungkasnya.(RusNin)

Baca Selengkapnya
SUMENEP

Pemkab Sumenep Sebar 83 Alat Pendeteksi AIS Untuk Kapal Penumpang

IMG-20250918-WA0013


SUMENEP, Kompasmadura.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan mewujudkan transportasi yang aman dan nyaman, berupa mengembangkan infrastruktur perhubungan.

Salah satunya dengan mengibahkan sebanyak 83 alat pendeteksi atau Automation Identification System (AIS) terintegrasi dengan aplikasi digital Si Kapal, yang berguna untuk memantau posisi kapal secara real-time, serta memberikan informasi cuaca dan kondisi laut yang diperlukan bagi para nahkoda.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim, pada Upacara Peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2025, di Halaman Kantor Bupati, Rabu (17/09/2025).

“Pemerintah daerah telah mengambil langkah kongkret dalam meningkatkan faktor keamanan transportasi laut, yang menjadi salah satu sarana vital bagi mobilitas masyarakat. ” Ungkapnya.

Dikatakan, alat AIS ini akan terhubung dengan aplikasi Si Kapal sejumlah 83 alat pendeteksi untuk keamanan transportasi laut.
Langkah ini diakui merupakan bagian dalam rangka membangun sistem perhubungan yang aman dan berkelanjutan, untuk menurunkan angka kecelakaan laut dan meningkatkan kualitas transportasi laut.

“Si Kapal untuk memudahkan mendapatkan informasi dan identifikasi perahu atau kapal apabila terjadi kecelakaan laut, sehingga mempercepat penanganan kedaruratan laka laut demi meminimalisir korban,” tandasnya.

Disamping itu menurut Wabup, sektor transportasi darat telah diresmikan Terminal Arya Wiraraja yang dibangun oleh Kementerian Perhubungan, agar pelayanan penumpang jauh lebih memadai dan nyaman.

Bahkan, saat ini sudah terdapat 4 operator ojek online untuk memberikan banyak pilihan kepada masyarakat Sumenep terkait jasa ojek online.

Sedangkan sektor transportasi laut, sarana transportasinya sudah cukup memadai, karena Kabupaten Sumenep telah terhubung dengan tanah laut di Kalimantan dan Flores Nusa Tenggara Timur (NTT), selain terhubung dengan kota-kota lain di wilayah Pulau Jawa.

“Sejak diresmikannya Bandara Trunojoyo melayani penerbangan perintis Sumenep – Pagerungan dan Sumenep – Bawean serta melayani 2 sekolah penerbangan, tetapi kami berusaha menghidupkan Bandara Trunojoyo, baik penerbangan komersial Sumenep – Surabaya, Sumenep – Jakarta dan berusaha menambah penerbangan perintis Sumenep – Masalembu,” tandasnya.

Sementara Kepala KSOP Kalianget, Azwar Anas, menjelaskan, momentum Harhubnas ini, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kalianget, memperkenalkan aturan baru untuk kapal berkapasitas di bawah 7 GT diwajibkan memiliki e-pass kecil sebagai dokumen wajib untuk membeli BBM bersubsidi.

“e-pass kecil berbentuk kartu mirip ATM yang lebih praktis dibawa ketimbang dokumen kertas, dan seluruh proses pengurusan dokumennya bebas biaya, karena difasilitasi pemerintah. ” terangnya.

Bahkan, E-pass kecil menjadi persyaratan mutlak untuk membeli BBM subsidi, sehingga nelayan tanpa kartu itu tidak bisa membeli BBM, dan tahun ini sudah 100 e-pass kecil diberikan secara gratis, termasuk 100 life jacket.(Ida/Nin)

Baca Selengkapnya
SUMENEP

Pemkab Sumenep Tingkatkan Bantuan RTLH, Capai Rp 30 Juta per Rumah

IMG-20250911-WA0014


SUMENEP, Kompasmadura.com – Program nyata yang menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat terus ditunjukkan melalui program-program nyata. Salah satunya adalah melalui program Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang tahun ini mengalami peningkatan nilai bantuan.

Apabila sebelumnya besaran bantuan hanya Rp 25 juta, pada 2025 bantuan RTLH resmi naik menjadi Rp 30 juta per unit rumah. Kebijakan ini merupakan bentuk perhatian serius pemerintah agar rumah bantuan benar-benar layak huni, nyaman, dan aman untuk ditempati.

Kepala Dinas Perumahan Pemukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) kabupaten Sumenep, Yayak Nurwahyudi melalui Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman, Noer Lisal Anbiyah, menjelaskan, bahwa dari total anggaran yang dikucurkan untuk program ini mencapai Rp 3,1 miliar. Meski jumlah penerima dikurangi, namun kualitas bangunan diutamakan.

“Ini merupakan usulan penambahan anggaran di APBD Perubahan 2025 yang tidak disetujui. Maka, agar bangunan tetap berkualitas, jumlah penerima disesuaikan menjadi 117 orang dari semula 150,” ungkapnya.

Dikatakan, dari dana Rp 25 juta yang sebelumnya diberikan dianggap belum cukup menyelesaikan pembangunan rumah secara maksimal. Bahkan, di tahun sebelumnya masih banyak pekerjaan yang belum rampung.

Karena itu melalui evaluasi mendalam, anggaran Rp 30 juta dinilai ideal untuk membangun rumah ukuran 6×4 meter dengan spesifikasi layak huni. Tidak ada lagi rumah bantuan yang setengah jadi atau belum bisa ditempati.

Untuk diketahui, bantuan ini tidak diberikan dalam bentuk uang tunai. Masyarakat akan menerima bantuan berupa material senilai Rp 17,6 juta dan jasa tukang senilai Rp 12,4 juta. Model ini dinilai lebih tepat guna dan meminimalkan penyalahgunaan.

“Kami akan terus mengawal proses pembangunan hingga selesai, demi memastikan rumah bantuan benar-benar sesuai harapan. Pemerintah juga akan melibatkan pengawasan teknis agar program berjalan optimal.” tandasnya

Ditambahkan, dengan peningkatan anggaran ini, diharapkan masyarakat penerima manfaat benar-benar merasakan dampaknya secara langsung dan tinggal di rumah yang aman, sehat, dan nyaman. (Rus/Nin)

Baca Selengkapnya