close
SUMENEP

Menbud Fadli Zon ,Akui Tugu Keris Perkuat Identitas dan Jati Diri Masyarakat Sumenep

IMG-20250212-WA0001


SUMENEP, kompasmadura.com – Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon berharap monumen tugu keris di kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur dapat menjadi contoh kemajuan kebudayaan yang dapat direplikasi oleh daerah lain.

Hal tersebut ditegaskan Fadli Zon saat peresmian monumen tugu keris yang ada di kecamatan Pragaan yang merupakan perbatasan jalan masuk dari kabupaten Pamekasan ke kabupaten Sumenep, pada akhr Januari lalu, tepatnya pada Kamis (30/1/2025).

“Semoga Monumen Keris ini semakin memperkuat identitas dan jati diri masyarakat Sumenep, menjadikannya kantong budaya sekaligus pusat ekonomi berbasis budaya,” Ungkapnya.

Peresmian tugu keris yang diberi nama Arya Wiraraja di Desa Sendang, Sumenep Ini merupakan monumen yang memiliki tinggi 17 meter dan dihiasi 45 kelopak bunga, melambangkan tanggal Kemerdekaan Indonesia. Nama Arya Wiraraja dipilih untuk mengenang pemimpin Madura di era Kerajaan Singosari yang berperan besar dalam sejarah Nusantara.

Bahkan, Fadli Zon mengapresiasi pembangunan monumen ini yang merupakan hasil kolaborasi berbagai pemangku kepentingan. Desain dan makna Tugu Keris di Sumenep Tugu keris ini didesain berdasarkan bentuk keris pusaka era Sultan Abdurrahman, yaitu keris luk-9 dengan pamor rojo abolo rojo yang melambangkan kekuatan serta kebesaran budaya Madura.

“Monumen yang berlokasi di Desa Sendang, Kecamatan Pragaan ini juga telah mencatatkan rekor MURI sebagai keris tertinggi di Indonesia. ” Tandasnya.

Sedangkan kabupaten Sumenep sendiri dikenal sebagai Kota Keris dengan lebih dari 600 empu aktif yang memproduksi lebih dari 2.000 keris setiap bulan. Keris-keris ini tidak hanya tersebar di seluruh Nusantara tetapi juga diekspor ke mancanegara. Ekosistem industri budaya keris di Sumenep telah terbentuk kuat dan berkontribusi pada ekspor serta pertumbuhan ekonomi daerah.
Bahkan, keris telah diakui oleh UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity pada tahun 2005 serta Warisan Budaya Tak Benda Dunia sejak 2008. Pengakuan ini semakin menegaskan bahwa keris adalah bagian dari identitas budaya Indonesia yang harus terus dilestarikan.

“Sumenep layak diakui sebagai Ibukota Keris Dunia mengingat peran besarnya dalam pelestarian dan produksi keris. ” paparnya lagi.

Sementara itu Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, mengungkapkan bahwa Tugu Keris merupakan bentuk apresiasi terhadap budaya lokal yang perlu terus dilestarikan. Tugu ini juga diharapkan dapat menarik perhatian dunia luar untuk mengapresiasi keindahan dan kekayaan budaya Madura.

“Tugu yang megah ini tidak hanya sekadar simbol, namun juga menjadi wadah untuk menggali potensi seni dan budaya yang ada di Sumenep,” ujarnya.

Tugu Keris, yang memiliki tinggi 17 meter, diberi nama Arya Wiraraja, seorang pemimpin Madura di era Kerajaan Singosari yang berperan besar dalam sejarah Nusantara.Tugu ini dihiasi dengan 45 kelopak bunga yang melambangkan tanggal Kemerdekaan Indonesia, sementara desainnya terinspirasi oleh keris pusaka era Sultan Abdurrahman, dengan bentuk keris luk-9 dan pamor rojo abolo rojo yang melambangkan kekuatan dan kebesaran budaya Madura.

Dengan kehadiran Tugu Keris, Sumenep diharapkan semakin memperkokoh posisinya sebagai pusat kebudayaan Madura, serta memberikan ruang bagi generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai warisan budaya nenek moyang mereka.

“Kehadiran monumen ini diharapkan semakin mengangkat citra Sumenep sebagai pusat budaya dan sejarah, serta mendukung perkembangan industri berbasis warisan budaya. ” Tandasnya.

Sedangkan acara peresmian tugu keris ini dimeriahkan dengan pertunjukan seni budaya khas Sumenep, seperti Tari Muang Sangkal yang dibawakan oleh kelompok seni daerah. (Rus/Nin)

Tags : Pariwisata