SAMPANG, Kompasmadura.com – Senyum dan canda tawa terlihat dari raut wajah mantan pengikut Syi’ah. Kendatinya, mereka yang selama ini bertempat tinggal di Rumah Susun (Rusun) Jemundo Sidoarjo Jatim, bisa berkumpul bersama sanak familinya di Sampang, Kamis (28/4/2022).
Puluhan eks penganut Syiah Tajul Muluk menggunakan dua armada bus, dijemput oleh Bupati Sampang H. Slamet Djunaidi dan Wabup H. Abdullah Hidayat pukul 08.00 WIB. Kemudian sekitar pukul 16.00 WIB, mereka tiba di Pendopo Jalan Wijaya Kusuma dan dilanjutkan Buka Bersama (Bukber) para Forkopimda lingkungan Pemkab Sampang.
Pada pemulangan tahap 1 berkisar 54 orang dengan jumlah 14 Kepala Keluarga (KK). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang menjemput mereka ke tempat tinggalnya. Yakni, di Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang dan Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben.
H. Slamet Djunaidi menyampaikan pemulangan mereka tentu telah dilakukan koordinasi beberapa pihak. Misalnya dengan jajaran ulama, tim lima, Kecamatan, serta Pemerintah Desa (Pemdes). Tentunya, ini merupakan tanggungjawab dan bentuk kepedulian pemerintah kepada mereka.
“Alhamdulillah, hari ini (Jum’at,red) mereka bisa pulang berkumpul dengan keluarganya dan lebaran di Sampang. Tahap satu ini, sekitar 54 orang, habis ini mereka diantar ke rumah masing-masing,” kata Bupati kepada awak media.
Diwaktu yang sama, Kepala Desa (Kades) Blu’uran Karang Penang Faruq mengucapkan terimakasih kepada pemerintah daerah yang telah berupaya keras memulangkan mereka. Dari jumlah yang dipulangkan, mayoritas penduduk Desa Blu’uran Karang Penang.
“Terimakasih pak Bupati yang telah memulangkan mereka, dan usai dari Pendopo kami mengawal hingga ke tempat kediamannya,” katanya.
Kepada kompasmadura.com Faruq memesan kepada mantan pengikut Syi’ah untuk segara beradaptasi terhadap lingkungan dan kerabatnya. “Semoga mereka bisa beradaptasi dan berbaur dengan masyarakat sekitar,” harapannya. (Ful/Nin)
