close
SUMENEP

Wabup Berharap Penyelenggara Kontes Sapi Sonok Hendaknya Menghadirkan Pelajar Untuk Turut Serta Menyaksikan Secara Langsung

FB_IMG_1569055188704

SUMENEP, Kompasmadura.com – Kegiatan seni dan budaya yang diselenggarakan seluruh elemen pemerintah daerah dan masyarakat hendaknya harus melibatkan pelajar untuk mendorong generasi muda mencintai warisan leluhur.

“Pelaksanaan seni dan budaya seperti saat ini, kontes sape sonok adalah bagian melestarikan warisan budaya leluhur agar tetap bertahan dan berkembang sepanjang waktu, sehingga menjadi warisan turun-temurun ke setiap generasi di Sumenep dan Madura,” kata Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Achmad Fauzi, SH, pada Kontes Sapi Sonok Memperingati Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-750 tahun 2019, di lapangan timur GOR A. Yani, Sabtu (21/09/2019).

Wabup berharap panitia penyelenggara kontes sapi sonok hendaknya menghadirkan pelajar untuk turut serta menyaksikan secara langsung kegiatannya, itu dilakukan agar mereka tidak beranggapan kalau seni dan budaya sebagai kegiatan yang kurang menarik.

“Saya sudah instruksikan pihak terkait manakala ada kegiatan seni dan budaya harus mengundang pelajar supaya mengetahui warisan para leluhur di Sumenep dan Madura,” tutur pengusaha muda sukses ini.

Pihaknya mengungkapkan, di era globalisasi saat ini memang berdampak terhadap minat remaja mencitai kesenian dan budaya daerah, padahal warisan leluhur itu sebagai aset untuk mendukung pembangunan daerah berbasis seni dan budaya melalui pariwisata.

“Sejatinya melestarikan seni dan budaya daerah sebagai penunjang sektor pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan demi pertumbuhan ekonomi masayarakat. Jadi diharapkan harus melibatkan pelajar untuk proses regenerasi kelangsungan tumbuh kembangnya budaya lokal,” ujarnya.

Sapi sonok salah satu budaya dan tradisi masyarakat Madura, seperti kerapan sapi, hanya saja kerapan sapi melambangkan kekuatan dan kecepatan, sedangkan sapi sonok melambangkan kekayaan kreatifitas dan seni masyarakat, terutama menghias sapi agar tampil cantik serta terampil berjalan mengikuti irama musik saronen.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumenep, Drs. Carto, MM, mengungkapkan, kontes sapi sonok adalah upaya mengembangkan seni dan budaya tradisional sebagai aset wisata, agar menjadi atraksi wisata untuk menarik wisatawan berkunjung ke Kabupaten Sumenep.

“Peserta kontes sapi sonok tahun ini sebanyak 60 pasang sapi dari berbagai desa di Kabupaten Sumenep,” (Ri/red)

 

Tags : Wabup Sumenep