SAMPANG, kompasmadura.com – Setidaknya, ada 30 orang relawan sekolah sungai. Mereka yang dibentuk sejak 2017 lalu, hingga saat ini belum menerima upah dari Pemerintah Kabupeten (Pemkab) Sampang.
Pernyataan itu disampaikan langsung Kepala BPBD Sampang Anang Djoenaidi. Pasalnya, Pemkab sengaja tidak menganggarkan honor mereka dengan alasan keterbatasan APBD. Para sekolah anak sungai sejauh ini, bekerja sesuka hati.
“Memang, kami katakan mereka belum ada honornya. Jadi mereka bekerja seikhlasnya,” katanya.
Kepada kompasmadura.com, dia berjanji akan memperjuangkan hak mereka. “Intinya harus sabar dulu,” ujarnya.
Namun meski mereka tidak dapat honor, para anak sekolah tetap melakukan tugas dan fungsinya. Misalnya mengajak masyarakat terutama bantaran sungai menjaga kebersihan sungai serta menjaga kebersihan sungai.
“Makanya mereka betul betul kerja bakti, dan kami masih perjuangkan hak mereka, imbuhnya.
Sejauh ini, masih kata Anang, masih fokus dibantaran sungai Komuning. Untuk wilayah luar lainnya masih belum disentuh.
“Insyaallah, hari Jumat depan kami akan menyentuh di Tanjung Camplong lakukan bersih-bersih,” pungkasnya. [ful/Nin]
