SUMENEP, Kompasmadura.com – Kegiatan Safari kepulauan bupati dan wakil bupati (wabup) 2017 di pulau Saur Saebus, Kecamatan Sapeken, Sumenep, Madura, Jawa Timur menyisakan masalah. Rombongan dari Forpimda dan kepala OPD mengaku telantar berada di wilayah tersebut.
Indikasinya, rombongan yang ikut ke pulau tersebut malah “sengsara”. Sebab, mereka harus mencari penginapan sendiri, ada yang sampai pulau. Tidak hanya, itu ada sebagian forpimda yang terpaksa kembali KN Bima Sakti untuk sekadar istirahat dan mandi. Termasuk, yang dialami ketua DPRD Sumenep Herman Dali Kusuma.
“Fasilitas yang diberikan tidak begitu memadai. Penginapan saja tidak ada, kami harus kembali ke kapal untuk bermalam istirahat. Ini menandakan persiapan tidak siap, dilakukan camat. Padahal, ini yanh datang pejabat lho, ” kata ketua DPRD Sumenep Herman Dali Kusuma.
Seharusnya, terang dia, fasilitas itu disiapkan dengan maksimal, jika pak camat menghargai pimpinan yang datang ke wilayahnya. “Penghargaan kepada pimpinan kurang. Seharusnya, camat memberikan faislitas memadai. Tidak harus mencari sendiri, ” ucapnya.
Politisi PKB ini menambahkan, pihaknya sangat kecewa dengan kinerja camat. Sebab, tidak bisa menghargai rombongan. “Kami sangat kecewa kepada kinerja camat ini. Di pulau lain, kita dijamu dan tidak bingung soal penginapan, ” tukasnya.
Camat Sapeken Moh Sahlan menjelaskan, fasilitas yang ada memang begitu adanya. “Ya memang adanya begini, gimana lagi, kita di pulau Saur Saebus memang serba terbatas,” jelasnya.
Bahkan disinggung mengenai beberapa Forpimka yang terpaksa menginap dikapal karena tidak cukupnya fasilitas, termasuk sulitnya MCK. “Kalau mau fasilitas enak seperti hotel bintang lima, harusnya beri tahu 1 tahun sebelumnya, jadi kan saya punya banyak waktu menyiapkan,” tambahnya mengahiri pembicaraan. [Ht/red]