PAMEKASAN, Kompasmadura.com – Perusahaan Tembakau PT AOI (Alliance One Indonesia) Station Madura mengadakan kegiatan CERIA dengan mengundang Kerajaan Dongeng bersama Kak Wawan dan Kak Khusnul. Tujuan kegiatan ini untuk mendukung UU no 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 68 dan 69 yaitu larangan memperkerjakan anak dibawah Umur.
Acara ini adalah bentuk kepedulian PT AOI terhadap prestasi dan masa depan anak-anak Indonesia, serta dampak negatif dari mempekerjakan anak dibawah umur di lahan pertanian tembakau, dengan tema kegiatan “STOP Pekerja Anak, Kembali Untuk Berprestasi.
PT AOI (Alliance One Indonesia) bekerjasama dengan enam lembaga pendidikan yang berada di Kabupaten Pamekasan, Sumenep, dan Kabupaten Sampang salah satunya di SDN Potoan Daya 3, Pamekasan dan MI Raudlatul Mutaallimin, Sampang. Semua peserta didik dari kedua lembaga yang berjumlah 165 siswa sangat antusias dengan acara CERIA.
Karena selain mereka mendengarkan dongeng tentang STOP pekerja anak kembali untuk berprestasi, mereka juga mendapat hadiah gratis dari panitia kalau bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Kerajaan Dongeng.
Menurut Samsul penanggung jawab kegiatan CERIA dari PT AOI mengatakan kegiatan ini dilaksanakan sejak tahun 2016 di kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep. Tahun 2017 acara CERIA kembali dilakukan selama 3 hari dari Tanggal 10-12 Agustus 2017 di enam lembaga pendidikan kabupaten Pamekasan, Sumenep Dan Sampang.
Namun acara CERIA ini merupakan sarana education tahunan ke sekolah-sekolah yang diselenggarakan oleh PT AOI untuk memberikan pemahaman ke anak petani-petani binaan PT AOI tentang bahaya pekerja anak dilahan tembakau. Anak petani tembakau boleh membantu orang tuanya kalau umurnya sudah diatas 18 tahun, sementara kalau masih umur dibawah 18 tahun, anak di fokuskan untuk belajar dan berprestasi. Selain itu diumur dibawah 18 tahun adalah umur yang sangat rentan untuk anak terkena penyakit yang disebabkan nikotin tembakau yang masuk melalui pori-pori.Tambahnya
Sementara Menurut Pengawas Sekolah SDN Potoan Daya 3 Muzammil mengatakan bahwa kegiatan CERIA yang di kemas dengan dongeng sangat sesuai dengan kurikulum 2013, ini juga sarana pembelajaran untuk guru-guru agar belajar cara menyampaikan materi pelajaran seperti kerajaan dongeng. Dirinya juga sangat apresiasi dengan kegiatan CERIA yang diadakan oleh PT AOI karena memberikan pemahaman ke siswa tentang bahaya tembakau untuk kesehatan.
Selain itu juga Kepala sekolah SDN Potoan Daya 3 Maarif menambahkan bahwa dirinya akan membentuk tim bersama guru, komite dan tokoh masyarakat untuk memberikan pemahaman ke masyarakat agar tidak mempekerjakan anak dibawah umur di lahan pertanian tembakau karena daerah Potoan merupakan daerah yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani tembakau.
Sementara kegiatan CERIA di MI Raudlatul Mutaallimin daerah Palengaan Selatan, Kabupaten Sampang mendapat dukungan yang luar biasa dari seluruh elemen di lembaga tersebut. Menurut Irwan Hidayat, kepala sekolah MI Raudlatul Mutaallimin mengatakan bahwa PT AOI sering mengadakan kegiatan bersama masyarakat petani tembakau.
Pada saat ini giliran lembaga pendidikan untuk mendapatkan materi tentang potensi berbahaya ketika bekerja di lahan pertanian tembakau jika tidak memperhatikan standart keselamatan yang ada. Bahkan Kami bersama semua guru di MI Raudlatul Mutaallimin akan selalu mengingatkan ke semua siswa tentang potensial bahaya bekerja di lahan pertanian tembakau dan harus memperhatikan standart keselamatan.Ujarnya [Riyan/Nin]