close
SAMPANG

Pelayanan RSUD Terancam Dipolisikan Keluarga Korban Kembali ke RSUD

IMG_20170801_200040
Mobil jenazah milik RSUD Sampang saat diparkir depan Ruang UGD setempat.

SAMPANG, Kompasmadura.com – Keluarga korban Ainur Rofik kembali mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sampang, Selasa (1/8/2017) pukul 11.00 wib. Kedatangan mereka karena merasa belum puas atas pelayanan yang diberikan kepada keluarga korban sehingga berakibat melayang nyawa Ainur Rofik, 16, asal Desa Mukte Sareh Kedungdung Sampang.

Keterangan ketidakpuasan tersebut tidak sesuai antara pelayanan yang diberikan oleh tim medis atau dokter kepada korban saat insiden terjadi dengan hasil opname korban yang diberikan kepada keluarga korban. Salah satunya,  pemasangan alat bantu pernafasan tapi tidak dilakukan pemasangan oleh tim medis.

Selain itu ketidak sesuaian dilapangan yakni dokter yang menangani korban pihak RSUD Sampang mengklaim tiga orang namun kenyataannya hanya terlihat dua dokter. Ini menunjukkan bahwa keterngan RSUD tidak sesuai fakta saat insiden terjadi.

“ Keterangan tadi ketika kami bertemu dengan pihak RSUD Sampang. jawaban mereka jauh dari nalar manusia. Kami tidak puas hasil pernyataan mereka tadi siang (kemarin,red),” kata Mohammad Amin. Selasa (1/8/2017).

Dia menduga, pelyanan yang berujung petaka tersebut diduga ada pembiaran dan penelantaran terhadap korban. Jika tidak ada pertanggungjawaban secara jelas, masih kata dia, dirinya akan memilih langkah hukum untuk meminta pertangung jawaban pihak rumah sakit.

“Kalau RSUD tetap tidak ingin bertanggung jawab maka kami dari keluarga korban akan menempuh jalur hukum untuk meminta pertanggungjawaban pihak rumah sakit,” sambungnya.

Menurutnya, menempuh jalur hukum guna mendapatkan keadilan dan sebagai peringatan keras kepada rumah sakit Sampang. sehingga insiden yangterjadi kepada alm. Ainur Rofik tidak terulang kepada masyarakat lainnya.

“Kalau seperti ini. yang dirugikan adalah masyarakat. nyawa taruhannya,” tandasnya.

Perlu diketahui, Ainur Rofik menghembuskan nafas terakhirnya di ruang UGD RSUD Sampang,  Minggu (23/7/2017) pukul 12.13 wib. Korban meninggal karena mengalami gegar otak berat akibat benturan keras saat terjatuh mengendarai roda dua di Jalan Raya Kedungdung Sampang. korban meninggal karena diduga ada pembiaran pelayanan terhadap korban selama kurang lebih empat jam.

 

 

 

 

 

Penulis   : Syaiful

Editor   : Nindy

Tags : RSUD