SUMENEP, Kompasmadura.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep.Madura Jawa Timur. Mengapresiasi terobosan kementerian pertanian terkait peluncuran kartu tani untuk memaksimalkan pendistribusian pupuk dan penyaluran program kepada para petani. Upaya menyukseskan program tersebut Pemkab setempat telah menyelesaikan sebanyak pencetakan buku rekening sebanyak 96.908 atau mencapai 100 persen. Sedangkan kartu tani juga tercetak 96.908 atau juga 100 persen.
Dengan suksesnya penerapan program yang diluncurkan Kementerian Pertanian RI, Pemkab setempat melaksanakan launching kartu tani yang di pusatkan di Desa Braji Kecamatan Gapura yang dihadiri lansung oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI) Andi Amran Sulaiman di dampingi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Selasa, ( 06/06/2017).
Bupati Sumenep A Buya Busyro Karim mengatakan kebijakan Pemerintah tentang kartu tani yang nantinya akan dibagikan kepada para petani di seluruh indonesia. Untuk Kabupaten paling timur pulau Madura ini, menurutnya sudah siap memberlakukanpembelian dan penebusan pupuk bersubsidi menggunakan kartu tani. Sehingga penyalurannyatepat harga, tepat waktu, dan tepat sasaran bagi para petani.
Busyro memaparkan jumlah kelompok tani yang ada di kabupaten sumenep per-tanggal 30 april mencapai 3.908 kelompok. dengan jumlah petani yang tergabung dalam kelompok tani sebanyak 96.908 orang. Dengan kartu tani yang tercetak 96.908 atau juga 100 persen.
Sementara pengecer kios pupuk yang menjadi agen 46 telah terbentuk sebanyak 165 dari jumlah total sebanyak 167 kios. 2 (dua) kios belum terproses karena belum mengajukan berkas dan lokasinya berada di wilayah kepulauan. Tambah dia, kabupaten sumenep memiliki aplikasi yang terkoneksi dengan dispendukcapil, sehingga poktan yang terdata sudah terverifikasi dan valid dengan nomor induk kependudukan.
“Itu artinya, kabupaten sumenep lebih unggul dibandingkan dengan kabupaten lain di jawa timur karena data petaninya sudah terverifikasi, siap dan valid,” paparnya, Selasa (06/06/2017).
Selain lebih unggul dalam pencetakan kartu tani, orang nomer satu di sumenep itu, melaporkan bahwa kabupaten sumenep pada bulan oktober 2017 atau di musim hujan I (MH-1) akan melakukan penanaman jagung Hibrida seluas hektar di luar program upsus dan pat di lahan perkebunan di bumi sumekar ini.
Sebab, Sumenep memiliki luas areal jagung terluas se-jawa timur yang mencapai 117 ribu 341 hektar. Namun produktivitas dan produksinya masih rendah karena rata-rata petani masih menggunakan benih jagung lokal. “Dengan program penanaman jagung hibrida tersebut kami mohon dukungan bapak menteri pertanian dari sisi alsintan, infrastruktur, dan saprodi lainnya,” jelas Bupati dua periode itu.
Sementara itu, Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya, menjelaskan bahwa program kartu tani salah satu kegunaannya untuk memudahkan petani dalam mendapatkan pupuk bersubsidi. “Saya pikir ini merupakan gagasan luar biasa,” katanya.
Kesejahteraan petani menjadi tanggung jawab pemerintah, menurutnya langsung menjadi atensi dari Presiden RI. Sehingga, Upaya yang dilakukan dengan membuat kartu tani, pupuk bersubsidi, benih dan serap gabah dari bilog yang semua itu tidak lepas dari jalinan kerjasaan yang berkesinambungan dengan Menteri BUMN.
Usai sambutan Menteri Pertanian RI menyerahkan sejumlah bantuan alat-alat pertanian secara simbolis kepada perwakilan kelompok tani yang menerima. Alat-alat pertanian itu di antaranya handtraktor dan pompa air.[Liq/Nin]