PAMEKASAN, Kompasmadura.com – Persepam Madura Utama tersangkut masalah tunggakan gaji pemain yang berkompetisi di pentas Indonesian Soccer Championship (ISC) B 2016. Ada 10 pemain yang mengaku belum dibayar gajinya oleh Persepam.
Adanya kasus tunggakan gaji ini diungkap oleh salah satu pemain Persepam sendiri. Pemain yang namanya enggan disebutkan ini mengaku gajinya pada bulan Oktober masih belum dibayar.
Pemain ini tidak sendirian. Menurutnya, ada sembilan pemain lain yang mengalami nasib serupa denganya.
“Sampai sekarang, 10 pemain belum mendapat hak yang dijanjikan manajemen. Saya bingung kenapa hanya 10 pemain ini yang belum mendapatkan gaji sementara yang lainnya sudah,” kata pemain tersebut.
Adanya tunggakan gaji ini kemudian diperkuat oleh satu pemain Persepam lagi. Ia juga tidak mau disebutkan namanya. Dalam keterangannya, pihak manejemen mengaku telah berjanji akan membayar gajinya pada dua kesempatan. Namun, hingga kini masih belum dibayar.
“Kami masuk baik-baik, tentu kalau kami harus keluar dengan cara yang baik pula. Mereka menjanjikan setelah launching stadion, tapi ternyata nihil. Begitu juga dengan janji mereka di tanggal 25 Desember, itu juga nihil. Tanpa ada kejelasan,” tambahnya.
Meski gajinya belum dibayar, para pemain ini mengaku tidak trauma untuk bermain di Persepam. Mereka mengaku siap jika dipanggil untuk tampil di pentas Divisi Utama pada musim 2017. Namun, dengan syarat tidak ada tunggakan gaji lagi.
Sementara itu, Nadi Mulyadi mengakui bahwa pihak Persepam masih belum membayar sebulan gaji 10 pemain. Namun, Asisten Manajer Persepam ini mengaku siap bertanggung jawab dan membayar semua gaji pemain yang tertunggak.
“Kami memang mengakui ada tunggakan gaji pemain selama satu bulan terakhir. Tapi kami sudah memberikan pengertian kepada mereka bahwa pembayaran gaji memang dibayarkan secara bertahap kepada beberapa pemain, tidak langsung semuanya,” ucap Nadi.
“Kami akan segera melunasi gaji mereka dalam bulan ini. Jadi sebelum kompetisi resmi musim depan, Persepam sudah tidak memiliki tanggungan,” tandasnya.
Penulis : Ganesa Putra
Editor : Putri