close
SUMENEP

Ulama Sumenep Tidak Setuju Eksploitasi dan Eksplorasi Migas

jujiz

SUMENEP, Kompasmaduta.com – Tidak hanya soal jual beli tanah, yang mendapat penolakan dari sejumlah ulama di Kabupaten Sumenep, Namun eksploitasi dan eksplorasi Minyak Bumis dan Gas (Migas), di Kabupaten setempat, karena masyarakat setempat hanya menerimah dampak negatifnya saja dari migas itu sendiri.

Hal itu dikatakan oleh pengasuh Pondok Pesantren Al Is Af, Kabupaten Sumenep KH Jurjis Muzammil mengatakan bahwa sejak pertama kali dilakukan eksploitasi dan eksplorasi, migas di Sumenep para ulama banyak tidak setuju, penolakan tersebut bukan tanpa alasan, kata dia selama ini masyarakat hanya mendapatkan limbah dari pengeboran migas.

Tambah dia, meskipun pengeboran dilakukan di Sumenep, selama ini masyarakat sendiri tidak pernah mendapatkan hasil dari itu semua, padahal dari hasil eksplorasi migas cukup besar, bahkan kata dia, hasil migas Sumenep mampu memberi gaji sebesar Rp 3.500.000.

“Seadainya hasil migas diberikan kepada Sumenep, niscaya akan kaya, bahkan semua warga yang bekerja di Malaysia, Brunai, disuruh pulang, saya hasil migas mampu memberi gaji perorang sebesar Rp 3.500.000,”katanya.

Ia pun menegaskan eksplorasi migas di Sumenep, hendak tidak dilakukan, karena sejak awal dilakukan warga hanya mendapatkan efeknya saja, tidak pernah mendapatkan hasil. Ia mencontohkan dikepulauan saat sekarang kepualauan Sadulang, mengalami krisis air bersih akibat dari eksplorasi migas.

Lebih miris lagi kata dia, pihak investor migas, tidak memberikan jaminan kepada warga setempat, jika terjadi bencana alam akibat dari eksplorasi migas, itu menjadi alasan kuat ulama menolak eksplorasi migas, bahkan menolak semakin banyaknya perusahaan migas Sumenep.

“Kami akan menolak dan melawan, agar perusahaan migas tidak kesini,”tegasnya [Ry/uL]

Tags : Ulama