SUMENEP, Kompasmadura.com – Pada peringatan hari santri nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober. Wakil bupati Sumenep, Achmad Fauzi, ikut berbaur dengan para santri se-Kecamtan Guluk-guluk Kabupaten setempat,Bahkan Achmad Fauzi tampak akrab saat berinteraksi dengan beberapa santri.
Bahkan dalam kesempatan itu, pengusaha sukses tersebut, memberikan hadiah sebesar Rp 1 juta, kepada santri yang bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Achmad Fauzi.
“Hari santri menjadi momentum untuk mengingat kembali perjuangan para kiai dan, komunitas pesantren dalam membela bangsa,”Kata Wakil Bupati Sumenep Ahmad Fauzi
Menurutnya tanggal 22 Oktober, merupakan momentum bersejarah dimana Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, menggemakan fatwa perjuangan sebagai “Resolusi Jihad,” maka sangat tepat sebagai hari santri nasional. Sambunya dia, komunitas santri selalu berkomitmen menjaga bangsa serta keutuhan NKRI dalam praktik keagamaan, selain itu, santri juga menjaga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.
“Kaum santri berkomitmen untuk terus menjaga nilai-nilai Islam nusantara, dengan fitrah (pemikiran), harakah (gerakan) dan jam’iyyah (organisasi).”ujarnya, Minggu (22/10/2016)
Tambah Achmad Fauzi, para komunitas santri mempunyai sejarah serta perjalanan panjang dalam membela kepentingan bangsa, serta menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia, yakni salah satunya perjuangan para santri ketika masa perjuangan bahu-membahu untuk menegakkan kemerdekaan dan menjaga NKRI.
“Proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, kaum santri tergabung pada 2 laskar, ikut berjuang menghentikan gempuran dari tentara kolonial untuk kembali menjajah negeri tercinta kita,”ujarnya
Menurutnya pada masa perjuangan KH. Hasyim Asy’ari tepatnya tahun 1975- 1947 menyerukan fatwanya yang disebut, sebagai Resolusi Jihad, menjadi api penyemangat kaum santri dan para pemuda untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan indonesia dari serbuan pasukan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) di Surabaya yang puncaknya pada 10 November 19.[Sy/uL]