Sumenep, Kompasmadura.com – Aktivis Sumenep Corruption Watch (SCW), dan Pemuda Anti Korupsi (PAK), Melakukan audensi dikantor Bupati Sumenep soal dua gedung, kantor Dinas Kesehatan (Dinkes), dan Badan Pemberdayaan Manusia Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMP-KB), Pembangunannya tidak sesuai speak serta syarat kongkalikong.
Perwakilan audensi Sumenep Corruption Watch (SCW) Muhammad Tuffa, menjelaskan audensi yang telah dilaksanakan hanya ingin mengklarifikasi, kepada ketua tim anggaran Sekdakab, jika dua gedung baru itu, berdasarkan kajian SCW, Pembangunannya tidak sesuai dengan speak, serta ada indikasi kongkalikong, antara pemangku kebijakan dengan pihak pelaksana proyek.
Aktivis SCW menuding pembangunan Dinkes dan BPMP-KB dinilai gagal, karena kondisi fisik bangunan dua gedung itu, tidak hampir satu tahun, bagian-bagian sudutnya banyak yang rusak.
“Memprihatinkan, kondisi fisik dua bangunan itu tidak sampai satu tahun sudah banyak yang retak, dan tidak layak untuk ditempati,”jelasnya Senin (15/08/2016)
Menanggapi hal Kabag Pemerintahan Daerah (Pemkab) Sumenep, Ferdiansyah, menilai aktivis SCW gagal faham terkait materi yang disampaikan dalam audiensi. Katanya pembangunan dua gedung itu, sudah melalui perencanaan dan pengkajian secara matang. Sambungnya atas tuduhan aktivis SCW, ia tidak dapat memberikan pejelasan, dengan alasan Sekda hanya tim ketua anggaran bukan pelaksana.
Karena kasus temuan pembangunan dua gedung itu, diproses secara hukum, ia menyarankan agar mengklarifikasi kepihak berwenang dalam hal ini Polres Sumenep,”Jika kami ada keterlibatan pasti akan dipanggil,”tutupnya [Sr/uL]