close
SUMENEP

RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Semakin Canggih Lakukan Bedah Tanpa Pisau Dan Minim Sayatan

IMG-20240919-WA0000

SUMENEP, Kompasmadura.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.H. Moh. Anwar Sumenep terus melakukan terobosan baru dalam rangka memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Seperti yang dilakukan Poliklinik Onkologi di Rumah Sakit milik Pemerintah daerah tersebut.

Direktur RSUD dr.H. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati, melalui Dokter Spesialias Bedah Konsultan Onkologi di Poliklinik Onkologi, dr. Husnul Ghaib, Sp.B (K) Onk, menjelaskan, Pihaknya sejak bulan Agustus 2024 lalu sudah melakukan operasi bedah minimal invasif , dan sudah bisa melakukan operasi bedah minimal invasif (MIS) pada tanggal 10 Agustus lalu dengan teknik Radio Frequency Ablation (RFA) pada tumor tiroit atau gondok yang terbukti jinak atau tidak ganas.

dr. Husnul Ghaib, menjelaskan, dalam teknik ini tidak ada pisau dan minim sayatan sama sekali, hanya memasukkan elektroda yang besarnya seperti jarum suntik atau abokat nomor 16. yakni elektroda dimasukkan nodul atau tumor tiroit dipandu oleh USG, jadi bisa memantau ketepatan dari elektroda itu ke nodul sesuai yang inginkan.

“Lapis demi lapis dilakukan setiap satu centimeter kita ikuti dan kita lakukan rodio frekuensi dengan memberikan aliran frekuensi tertentu yang menghasilkan panas, sehingga membunuh sel-sel tumor hingga nantinya terjadi negrosis atau mati.”Terang dr. Husnul Ghaib, kamis (19/09/2024).

Seterusnya dalam perkembangannya dievaluasi dengan USG, meskipun diakui memang tidak seperti operasi yang langsung hilang, namun mengecil dengan sendirinya hingga nodul atau benjolan di tiroitnya hilang.

Diakui Husnul Ghaib, jika di Jawa Timur baru ad dua Rumah Sakit yang melakukan ini, karena dia sendiri yang melakukan yakni di RSUD dr, Soetomo Surabaya dan RSUD dr.H. Moh. Anwar Sumenep yang menyusul melakukan dan menjadi yang pertama di Madura.

Selanjutnya, teknik kedua dilakukan dengan mengembangkan Vacuum-Assisted EksaationBreast Biopsy (VABB), yaitu teknik pemeriksaan pada payudara, yakni untuk tumor payudaya jinak. Kalau sebelumnya dilakukan dengan mengambil tumor itu dengan irisan sebesar itu.

Namun, ini dilakukan dengan irisan minimal invasif dengan memasukkan alat yang deameter sekitar ½ sentimeter ditusukkan di tempat tertentu kemudian dibantu USG hingga alat kita tetap berada dibawah tumornya .

“Nah, dengan teknik tertentu kita lakukan irisan sedot-irisan sedot hingga tersedot semuanya menjadi bersih baru kita selesai.”tandasnya.

Keuntungan yang kedua jelas dr. Husnul Ghaib, teknik ini jika di luar negeri tempat dia belajar , pasien tidak dibius hanya di suntik istilahnya di Madura di “mati rasa” seperti ketika sunat , Namun kemarin pihaknya melakukan bius karena takut pasiennya tidak siap, sehingga hanya menginap sehari .

Dan keuntungan lagi, tak ada bekas operasi hanya ada 2-3 sentimeter. Sehingga secara kosmetik diuntungkan apalagi ketika di payudara tidak akan menggangu seperti ketika dilakukan operasi seperti biasanya.

“Berikutnya lagi di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep ini atas seijin Direksi semua biaya dicover BPJS sehingga tidak ada biaya sama sekali.”Pungkasnya.(Rus/Nin)

Tags : RSUD