SUMENEP, Kompasmadura.com – Kasus kaburnya satu tahanan Rutan Klas IIB Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada bulan Januari 2019 lalu, sampai saat ini masih belum juga ditangkap dan diketahui keberadaannya. Padahal, pihak Rutan menyatakan bahwa sudah mengetahui persembunyiannya, yang dipastikan tahanan tersebut masih berada di wilayah Sumenep. Senin, (01/04/3019)
Kepala Rutan Klas IIB Sumenep, Beny Hidayat mengatakan kepada media, bahwa keberadaan Matrawi (37), tahanan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Warga Batuputih, yang kabur bersama dua orang tahanan lainnya, sampai saat ini Matrawi (37) masih belum kembali. pasalnya setiap kali dilakukan penangkapan, tahanan tersebut bisa lolos.
“Ada indikasi bahwa ada pihak yang melindungi, ketika kami bergerak dia selalu berhasil melarikan diri, sampai saat ini pihak kami dalam tahap pengejaran,” ungkapnya. kamis, (28/03/19).
Beny menyatakan, selama ini pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri, serta tokoh masyarakat dan masyarakat untuk upaya penangkapan tersebut, dan lagi-lagi ia mengklaim tim yang dibentuknya sudah mengetahui lokasi persembunyian yang bersangkutan.
“Tetapi ketika hendak dilakukan penangkapan, dia selalu berhasil melarikan diri, namun apapun situasinya, pasti akan terus kami kejar hingga berhasil ditangkap,” ujarnya.
Beny mengaku, tanpa di eksplor ke media pihaknya sudah mengantongi keberadaan tahanan yang kabur tersebut, “Kita tunggu waktunya saja, tetap kita berusaha tanpa di ekspose ke masyarakat,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, pada awal Januari 2019 lalu, tiga orang tahanan Rutan Klas IIB ini kabur saat tahanan yang lain sedang melakukan shalat subuh, ada tiga tahanan yang berhasil kabur dengan cara memanjat pagar bagian belakang.
Namun dari tiga tahanan yang kabur, dua orang sudah berhasil diamankan kembali, tidak lama setelah sempat keluar secara sembunyi-sembunyi. Keduanya, atas nama Hasan Basri warga Kecamatan Batang-batang, dan Riyanto asal Kecamatan Batu Putih. [Hend/Nin]