AALST, Kompasmadura.com – Hubungan yang kurang harmonis ternyata pernah terjalin antara Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa saat berkarier di ajang balap motor. Hal ini diakui langsung oleh Lorenzo yang menyebut Pedrosa sebagai musuhnya sejak lama.
Namun Lorenzo mengatakan bahwa hubungan yang kurang harmonis ini terjadi sejak dirinya dan Pedrosa mentas bersama di ajang 250 cc. Kala itu, percekcokan pertama terjadi. Hubungan yang kurang baik ini pun terus berlanjut setelah keduanya naik kasta ke ajang MotoGP. Puncaknya, terjadi pada MotoGP Spanyol 2008.
Lorenzo tampaknya telah membuat Pedrosa merasa kesal sehingga menolak jabat tangannya. Kondisi yang kurang harmonis ini pun terus berlanjut hingga beberapa tahun kemudian. Baru pada musim 2011, Lorenzo mengakui hubungannya dengan Pedrosa mulai membaik.
Kini, keduanya pun telah saling menghormati dan melupakan hal-hal yang kurang baik di masa lalu. Bahkan, Lorenzo mengaku sangat sedih saat mengetahui keputusan Pedrosa untuk mengakhiri kariernya sebagai pembalap MotoGP.
Di kelas 250 cc, kami terlibat perkelahian pertama. Lalu, datanglah MotoGP Jerez 2008. Saya berada di posisi terdepan, (dia) finis kedua, dan Colin Edwards berada di posisi ketiga setelah kualifikasi. Saya ingin menjabat tangan Dani (Pedrosa), tetapi dia menolak. Saya benar-benar terkejut, Colin juga bertanya-tanya, kami tidak mengerti itu,” ujar Lorenzo, sebagaimana dikutip dari Speedweek, Senin (17/12/2018).
“Kami telah saling berangkulan setelah bertengkar, tapi kami tidak senang dengan itu. Oleh karena itu, kami terus melanjutkan hubungan yang tegang seperti musuh kecil ini selama beberapa tahun kemudian. Hanya pada 2011 dan 2012 hubungan kami membaik. Sekarang, kami memiliki banyak rasa hormat antara satu sama lain. Anda bisa bayangkan, saya sangat sedih dia mengundurkan diri karena kami kehilangan seorang juara yang hebat. Seorang pembalap yang gaya mengemudinya selalu indah,” ujarnya. [Nin]
