SUMENEP, Kompasmadura.com – Kinerja bupati dan dinas pendidikan selama ini membawakan hasil yang cukup memuaskan pasalnya untuk saat ini angka penduduk buta aksara di Kabupaten Sumenep mengalami penurunan yang cukup baik.
Sementara menurut data yang di kumpulkan dari tahun 2010 hingga tahun 2017 kabupaten sumenep telah berhasil menurunkan buta aksara hingga ribuan orang.
Bahkan orang nomor satu di Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si menuturkan dalam sambutannya, Pihaknya sejak tahun 2010 hingga 2017 terus berusaha menuntaskan penduduk buta aksara, dan hasilnya mampu menurunkan buta aksara sebanyak 79 ribu hingga 620 orang.
“Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras semua guru, pendidik dan semua pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung dalam penuntasan buta aksara di Kabupaten Sumenep.” tegas Bupati saat membuka Pameran Hari Aksara Internasional (HAI) Provinsi Jawa Timur serta Simposium dan Pameran Pendidikan Kabupaten Sumenep di GOR A. Yani setempat.
Bupati bertekad untuk memberantas tuntas masyarakat buta aksara yang ada di kabupaten sumenep dalam kurun waktu 2 tahun kedepan, dan beliau mengharap semua pihak ikut berperan aktif dalam mensukseskan program ini.
“Kami ingin semua pihak berperan aktif dalam kegiatan literasi, sebab setiap orang bisa ikut berkontribusi menekan buta aksara, salah satunya dengan mengajak para orang tua perlu mengenalkan aksara sejak dini kepada anak-anaknya.” imbuh suami Nurfitriana ini.
Namun Bupati Sumenep berharap, Pameran Hari Aksara Internasional itu, dapat menguatkan semangat dan komitmen semua pihak, baik pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat yang ada untuk peduli terhadap penuntasan buta aksara.
“Mari jadikan pameran hari aksara internasional juga sebagai gerakan bersama agar tidak ada lagi penduduk di negeri ini yang tidak mampu mengeja namanya sendiri atau masih buta aksara.” ungkapnya.
Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Achmad Sadik menambahkan, Pameran hari aksara internasional Provinsi Jawa Timur serta simposium dan pameran pendidikan adalah mempublikasikan kepada masyarakat program keaksaraan di Provinsi Jawa Timur.
“Selain itu mengkampanyekan pentingnya pendidikan keaksaraan dalam pembangunan di Jawa Timur serta terbangunnya komunikasi antara penggiat dan pengelola program keaksaraan.” tandasnya.
Peserta pameran antara lain Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, PB PAUD lingkungan IV Surabaya, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dari 38 Kabupaten/Kota se-Jawa Timur dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumenep.
Setelah membuka pameran Bupati Sumenep bersama Wakil Bupati Achmad Fauzi, Kasubid Pendidikan Kesetaraan dan Budaya Direktorat Pendidikan dan Kesetaraan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dr. Kastum berkeliling meninjau stand pameran yang ada.[nuri/Nin]