SUMENEP, Kompasmadura.com – Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi menilai banjir di wilayah setempat pada Senin (26/2/2018) akibat mulai berkurangnya resapan-resapan di wilayah perkotaan setempat.
“Kami harus ada penataan ulang untuk resapan-resapan, Namun yang paling utama di wilayah kota. Ini mengingat lahan-lahan produktif makin lama makin berkurang. Saya akan komunikasikan dengan OPD terkait,” katanya , Rabu (28/2/2018).
Selain itu juga , Pihaknya perlu ada pengalihan pembuangan air yang menumpuk di Kali Marengan. Tahun 2018 mulai diarahkan ke Kali Patrean. “Jadi diharapkan ada pemecahan pembuangan air di wilayah perkotaan, agar air tidak menumpuk ke Kali Marengan,” ujarnya.
Bahkan dengan sigapnya orang nomer dua di lingkungan pemkab setempat, Segera mengirimkan surat ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur, meminta ada normalisasi atau pengerukan Kali Marengan.
“Karena yang jelas pada saat ini, Kali Marengan saat ini sudah tidak dalam lagi, sehingga posisi ujungnya sudah sama dengan jalan. Akibatnya saat hujan deras, sudah tidak mampu menampung air. Karena itu, perlu pengerukan,” tambahnya
Namun dari beberapa pantauan pada saat banjir yang paling rawan titik kedalaman banjirnya cukup tinggi yakni di Marengan Daya, Jl. Trunojoyo, Kelurahan Pajagalan, Jl. Kamboja, Jl. Dr Cipto, serta sebagian Jl. Kartini. [rie/red]