SUMENEP, Kompasmadura.com – Dalam sehari terjadi kasus pembacokan pertikaian hingga berujung saling bacok di Kepulauan Kangean Kabupaten Sumenep. Pertama, pertikaian Wahyudi (30) warga Desa Duko Kecamatan Arjasa, dengan Mat Saini (35), yang dibantu temannya Ainur Rahman (27), Andi (25), ketiganya berasal dari Desa Sumber Nangka Kecamatan Arjasa, pada Kamis, (11/01/2017) sekitar pukul 14.00 wib.
Dihari yang sama, waktu berbeda lokasi di areal persawahan, di desa Bilis-Bilis, Kecamatan Arjasa, Sumenep, sekitar pukul 16.00 Wib, terjadi perkelahian antara Farid (30) beralamat desa Laok Jang-Jang, dengan Firman.
Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Abd. Mukid menerangkan kejadian didasari kecurigaan Wahyudi terhadap Mat Saini telah menggoda istrinya. Sehingga, Mat Saini merasa tak terima bersama dua temannya, Ainur Rahman dan Andi mengejar Wahyudi.
Bahkan, terjadi pertikaian diantaranya hingga berujung saling bacok di jalan Dusun Bilis bilis Kecamatan Kangayan. Saat itu, Wahyudi dibacok oleh Ainur dan Mat Saini, hingga membalas membacok Ainur Rahman. Sedangkan, Andi dapat melarikan diri usai melakukan pembacokan.
“Ketiganya akhirnya sama-sama mengalami luka-luka, meskin sempat di relai oleh Mat Saleh warga setempat,” terangnya, Jum’at (12/01/2017).
Lanjut, mantan Kapolsek Lenteng menjelaskan, atas kejadian tersebut Wahyudi mengalami luka robek pada pergelangan tangan kanan, bagian punggung belakang, robek pada lengan atas tangan kiri, robek pada kepala samping kiri.
Kemudian robek pada pelipis kiri, robek pada perut bawah kanan samping garis tengah tubuh isi perut keluar, robek pada lengan kanan bagian samping dalam dibawah siku, robek di leher samping kanan, daun telinga kanan, robek pada leher bagian belakang.
Sedangkan, Mat Saini mengalmi luka robek pada dada kiri bagian bawah, diatas tulang iga melayang, robek pada dada kiri samping garis tengah tubuh sebagian lemak bawah kulit keluar, robek pada pergelangan tangan kiri bagian depan melingkar hampir putus.
Lalu, robek pada pelipis kanan tepat disamping alis mata kanan depan daun telinga bagian atas kedalaman sampai tulang tengkorak, tulang tengkorak pecah, robek pada kepala bagian belakang sebelah kiri disamping garis tengah kepala.
Ainur Rahman mengalami luka robek pada dada kiri dari garis tengah tubuh sampai kebawah dibawah ketiak kiri kedalaman sampai otot, robek pada dada samping kiri dibawah luka pertama kedalaman sampai otot.
“Ketiganya mendapatkan pertolongan medis di Puskesmas Arjasa deng kondisi sama-sama kritis, namun akibat luka parah dialaminya membuat Mat Saini meninggal dunia,” ungkapnya.
Sedangkan Andi masih dilakukan pengejaran. Dalam kasus ini pihak penyidik akan menerapkan pasal tentang penganiayaan yang mengakibatkan luka berat sebagaimana dimaksud dalam pasal 351 (2) KUHP.
Tambah dia, BB yg berhasil disita dari TKP, ada dua buah pasang sandal japit ada bercak darah dan sepasang sandal warna hitam merk Mochbeht.” Serta pakaian milik Wahyudi, Mat Saini dan Ainur Rahman,” pungkasnya.
Mantan Kapolsek Kalianget itu, menambahkan, hari yang sama, waktu berbeda lokasi di areal persawahan, di desa Bilis-Bilis, Kecamatan Arjasa, Sumenep, sekitar pukul 16.00 Wib, terjadi perkelahian antara Farid (30) beralamat desa Laok Jang-Jang, dengan Firman.
Sebelum perkelahian, Firman dan Imam mengajak Farid pesta minuman keras (Miras) diareal persawahan, disebabkan pengaruh alkohol Farid terlibat cekcok dengan Firman, dan berujung pertengkaran, kemudian Firman membacok Farid menggunakan celurit mengenai dahi, lengan kanan, bibir atas.
“Usai membacok korban pelaku langsung melarikan diri, sedangkan korban dibawa ke Puskesmas untuk mendapat pertolongan medis,”teranganya dia lagi.
Hasil berifikasi korban menderita luka robek dahi, lengan kanan, hingga kebawah ketiak kiri, dan bibir atas robek. Untuk motif perkelahian itu diduga kuat karena dendam lama, adik Firman pernah ditempeleng Farid.[die/Nin]