SINGAPURA, Kompasmadura.com – Kebakaran terjadi di Terminal 2 (T2) Bandara Changi pada Selasa kemarin. Tapi pada Rabu dini hari, T2 sudah beroperasi kembali dan penerbangan mulai normal, tulis The Straits Times, Rabu (17/5/2017)
Penerbangan pertama yang berangkat dari T2 sejak operasi dilanjutkan adalah penerbangan Indigo Air 6E54 ke Chennai, India, pada pukul 05.40 waktu setempat, kata pejabat bandara Changi yang meng-update laman di Facebook.
Pejabat ini meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan berterima kasih kepada penumpang atas kesabaran mereka.
Avneesh Mehta, 21, check in untuk penerbangan IndiGo 6E54 sekitar pukul 04.00. Warga India yang berada di Singapura untuk liburan lima hari itu mengatakan, “Saya senang semuanya sekarang sudah beres, saya bahkan tidak tahu ada api yang menyebabkan dampak yang begitu besar.”
Beberapa toko di T2 terkena dampak kebakaran. Restoran makanan cepat saji India Chutney Mary dan restoran Nando’s di lantai 3 tampaknya listriknya mati yang disebabkan oleh api.
Manajer Chutney Mary Mohan Hase, 33, mengatakan bahwa penyiram otomatis di lantai lima telah diaktifkan dan air mengucur ke restoran 24-jam ini.
Jadi meskipun staf diizinkan buka kembali ke restoran pada pukul 22.30, restoran belum dibuka kembali.
Restoran Nando di level 3 T2 tidak akan dibuka kembali pada hari Rabu, kata eksekutif pengembangan bisnis Ng Kok Leng.
“Saya kaget saat masuk pukul 08.00 hari ini. Air terus menerus menetes dari langit-langit dan ada lapisan air, sekitar 1-2 sentimeter, di lantai,” katanya.
“Saya khawatir langit-langit plester akan turun, jadi kontraktor saya masuk untuk menilai kerusakannya.”
Ketika The Straits Times mengunjungi lantai lima T2 pada hari Rabu pagi, tempat ruang permesinan bandara berada, para pekerja terlihat membersihkan kantor yang banjir. Tampaknya penyiram telah diaktifkan di sana.
Kafe Starbucks yang buka 24 jam di T2, ditutup pada pukul 16.00 pada hari Selasa, dibuka kembali pada Rabu pukul 03:00.
Seorang barista Starbucks, Siti Umairah, 21, mengatakan bahwa rekan-rekannya tidak dapat menyelesaikan tugas mereka karena gerainya mendadak ditutup, sehingga tim mereka membersihkan peralatan dan menyelesaikan laporan penjualan sebelum membuka kembali gerainya.
Wilfred Tan, 30, yang bekerja di toko buku Times mengatakan tidak ada yang salah di toko tersebut, yang ditutup pada hari Selasa. Toko kembali buka pada Rabu pukul 06.00, waktu pembukaannya yang biasa.
Tan yang telah bekerja di Times selama empat tahun, mengatakan, “Bandara melakukan latihan kebakaran cukup sering sehingga kami tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi keadaan darurat.”
Penumpang Carol Pantoja, 41, seorang manajer penjualan di sebuah perusahaan farmasi, bahkan tidak tahu telah terjadi kebakaran saat orang Filipina ini mendarat pada dini hari sekitar pukul 04.55 dari Fiji.
Kebakaran pada hari Selasa terjadi di sebuah ruangan yang menyangga AC di terminal, dan memicu kebakaran pada pukul 17.40 waktu setempat.
Saat T2 dievakuasi dan ditutup dan semua penerbangan dipindahkan ke Terminal 3.
Pasukan Pertahanan Sipil Singapura memberikan penjelasan kebakaran T2 pada Selasa. Operasi penerbangan kemudian dilanjutkan kembali.
Sebanyak sekitar 40 penerbangan terpengaruh jadwalnya, kata otoritas bandara Changi/Changi Airport Group (CAG). Enam orang membutuhkan bantuan medis.
Dua orang di terminal dikirim ke rumah sakit untuk diperiksa setelah mendekati staf Changi untuk mendapatkan bantuan medis, dan empat lainnya dibawa ke klinik Terminal 3, kata CAG.
Otoritas Bandara Changi mengatakan akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki insiden kebakaran tersebut.
Penumpang yang berangkat atau tiba pada hari Rabu disarankan untuk memeriksa situs web Bandara Changi, aplikasi atau saluran media sosial untuk mendapatkan informasi terbaru, tambahnya.
Inilah