JAKARTA, Kompasmadura.com – Presiden Joko Widodo pada Rabu, 17 Mei 2017, menerima kunjungan kenegaraan Presiden Lithuania Dalia Grybauskaitė ke Indonesia. Kedatangan Presiden Dalia Grybauskaitė beserta delegasinya sekitar pukul 10.20 WIB, disambut dengan upacara kenegaraan yang dimeriahkan oleh pasukan Nusantara, korps musik, serta para pelajar yang mengenakan pakaian adat dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia.
Bagi Lithuania, ini adalah kunjungan yang pertama kali ke Indonesia. Oleh sebab itu, Presiden Dalia Grybauskaitė sangat mengapresiasi sambutan hangat yang diberikan pemerintah dan rakyat Indonesia.
“Dalam sejarah negara kami, ini kali pertama ada di sini, dan terima kasih untuk semua kerja keras seluruh staf dalam kerja sama ini,” ucap Dalia Grybauskaitė.
Demikian halnya bagi Indonesia, kunjungan Presiden Dalia Grybauskaitė merupakan kunjungan bersejarah sebab kali pertama dilaksanakan sejak hubungan diplomatik Indonesia dan Lithuania pada 24 tahun silam.
“Kunjungan Yang Mulia ke Indonesia adalah satu kunjungan yang bersejarah karena kunjungan kenegaraan pertama kali Presiden Lithuania sejak pembukaan hubungan diplomatik 24 tahun yang lalu,” ujar Presiden Joko Widodo.
Dalam pertemuan yang digelar di Istana Merdeka Jakarta tersebut, kedua negara menyatakan komitmennya untuk meningkatkan hubungan bilateral dan kemitraan. Utamanya dalam bidang energi terbarukan, konservasi energi, serta pengembangan bisnis di sektor energi. Mengingat Lithuania sendiri memiliki kapabilitas dalam bidang energi surya, biomasa dan biofuel.
“Kerja sama di bidang energi yang menyangkut energi biomasa, energi dari sampah dan juga gas serta di bidang IT baik untuk penggunaan di transportasi darat maupun di penerbangan, serta di bidang-bidang yang lainnya,” tuturnya.
Selain itu, kedua Kepala Negara menggunakan momentum bersejarah tersebut untuk memperluas kerja sama perdagangan dan investasi antara kedua negara.
“Kita juga mendorong agar negosiasi Indonesia dan _EU Comprehensive Partnership Agreement_ akan dapat segera diselesaikan,” ucap Presiden.
Lebih lanjut, pemerintah Indonesia juga meminta dukungan Lithuania dalam pemasaran produk sawit Indonesia di Eropa. Hal ini dikarenakan selama ini produk sawit Indonesia sering mendapatkan hambatan di pasar internasional.
“Indonesia juga telah menyampaikan _concern_ terhadap terus berlangsungnya kampanye hitam dan tindakan diskriminatif produk sawit Indonesia di Eropa, dan tadi kita juga meminta dukungan Lithuania agar produk sawit Indonesia diberlakukan secara _fair_,” ujar Presiden.
Adapun di bidang pariwisata, pemerintah Indonesia dan Lithuania bertekad untuk terus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan kedua negara. Apalagi jumlah wisatawan Lithuania yang berkunjung ke Indonesia dalam empat tahun terakhir meningkat sangat signifikan, yaitu meningkat 183 persen dari tahun 2013 ke 2016.
“Lithuania dan Eropa siap mendukung CEPA dan juga dalam negosiasi bebas visa ke Uni Eropa karena kerjasama ini akan mendatangkan pemasukan 2,5 miliar euro. Ini akan meningkatkan kesejahteraan dan keamanan,” ucap Dalia Grybauskaitė.
Usai pertemuan, prosesi dilanjutkan pada acara jamuan santap siang kenegaraan sebagai bentuk penghormatan pemerintah Indonesia atas kunjungan Presiden Lithuania beserta delegasi di Istana Negara Jakarta. Kunjungan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua negara di berbagai bidang.
“Saya harap kunjungan ini akan menjadi momentum dorongan kedua belah pihak, salah satunya di bidang pertanian karena lahan kami yang cukup baik,” tutur Dalia Grybauskaitė.
Turut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan tersebut sejumlah Menteri Kabinet Kerja, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Denmark merangkap Republik Lithuania, Muhammad Ibnu Said.
Penulis : Bey Machmudin
Sumber : Rilis Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden