SUMENEP, Kompasmadura.com – Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur punya rencana penerbangan komersial di Bandara Trunojoyo setempat. Akan tetapi masih terkendala pemindahan Sekolah Menengah Atas (SMA) PGRI setempat.
Sebab kepemilikan tanah tersebut, saling klaim. Padahal untuk menghujudkan komersialisasi bandara Trunojoyo minimal landasan pacu pesawat dari sepanjang 1.130 meter menjadi 1.600 meter dan dari 23 meter menjadi 30 meter.
Bupati Sumenep, Abuya Busyro Karim menyampaikan saat ini, Pemerintah masih terlebih dahulu menyelesaikan permasalahan yang muncul orang-orang mengaku sebagai pemilik hak tanah SMA PGRI, padahal tempat pemindahan sudah kami persiapkan dan sudah tidak ada masalah.
Tidak hanya tempat anggaran juga telah dipersiapkan. Jika saja permasalahan ini dapat diselesaikan, Maka Pemkab tetap akan secepatnya melakukan relokasi SMA PGRI. Agar landasan pacu cepat dapat dibangun.
“Untuk tanah yang akan di tempati SMA PGRI kami sudah siapkan, namun masih ada masalah baru yang muncul mengaku pemilik tanah,” terangnya, Sabtu (15/04)
Sambung orang nomer satu di Sumenep, Menurutnya, seandainya tidak ada kendala tersebut, pihaknya sudah mempersiapkan persiapan fasilitasnya. Bahkan pusat sudah banyak menawarkan beberapa pesawat yang akan di terbangkan di bandara Trunojoyo.
Namun, pihaknya tetap akan berkoordinasi kepada ketua SMA PGRI, untuk dapat membantu menyelesaikan tendala tersebut.”nanti akan kami Coba Komunikasi untuk dapat mengclearkan masalah tanah ini,” ucapnya.
Untuk itu Bupati menegaskan, sampai sekarang pihaknya terus bekerja keras guna mewujudkan penerbangan komersial bandara Trunojoyo Sumenep. Salah aatunya dengan cara melakukan pendekatan ke pemilik tanah. [Ri/Put]