TANGERANG, Kompasmadura.com – Pelatih tim nasional Indonesia senior dan U-22, Luis Milla Aspas, melarang anak asuhnya sembarangan mengonsumsi makanan. Milla menegaskan skuat timnas harus mengonsumsi makanan yang disiapkan staf timnas.”Pesepakbola, selain mesti memiliki teknik yang baik di papangan, juga harus bisa mengendalikan hidupnya,” kata Milla dalam sebuah perbincangan di Karawaci, Tangerang, Jumat (31/3/2017) malam, seperti dikutip dari Antara.
Menurut pria berkebangsaan Spanyol itu, pemain sepakbola harus memiliki disiplin tinggi, termasuk dalam hal pola makan.
Kebijakannya mewajibkan anggota timnas mengonsumsi makanan yang disediakan staf timnas merupakan salah satu metode untuk mengajarkan mana makanan yang benar dan sehat untuk pesepakbola agar mereka bisa melakukan hal serupa ketika di luar timnas.
Demi memberikan asupan terbaik untuk pemain timnas, pelatih yang semasa aktif bermain pernah memperkuat Barcelona dan Real Madrid ini pun selalu berkomunikasi dengan tim dokter yang dipimpin Syarif Alwi.”Kami membicarakan perihal konsumsi pemain, seperti makanan dan suplemen,” tutur dia.
Di sepakbola, saat bertanding atlet kerap melakukan pergerakan seperti berlari, berjalan, melompat, menendang sembari berkonsentrasi selama paling sedikit 90 menit. Karena itulah mereka perlu menyiapkan diri dengan makanan yang menunjang daya tahan (“endurance”) tubuh.
Komite Medis Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) menyebutkan, pada level elit, seorang pemain sepakbola bisa berlari rata-rata sejauh 10-13 kilometer, disertai dengan lari cepat (sprint) sejauh 600 meter sampai 2,4 kilometer dalam satu laga.Denyut jantung mereka juga bisa mencapai 85 persen lebih tinggi batas normal dan kebutuhan oksigen 70 persen dari limit maksimal. Artinya, setiap atlet lapangan hijau, yang berat badannya sekitar 75 kilogram, membutuhkan energi sebesar 1.800 kilokalori.
Demi mencukupkan stamina, pesepakbola mesti mengonsumsi makanan berkabohidrat, “bahan bakar” tubuh paling penting, sebelum bertanding.”Tentu yang harus dikonsumsi adalah karbohidrat bagus, yakni buah-buahan, sayur-sayuran, nasi dari beras merah. Yang tidak bagus seperti makanan dari tepung putih, kue-kue,” tutur ahli gizi dan konsultan nutrisi atlet Emilia Achmadi.[suara]