SUMENEP, Kompasmadura.com – Pembinaan Kepala rutan kepada warga Binaan kelas II B Sumenep, Madura, Jawa Timur Mulai ditampakkan, Hal itu dibuktikan Adanya warga binaan dilatih untuk menjadi warga binaan kreatif. Jum’at (17/3/2017).
Kepala Rutan kelas II B Kabupaten Sumenep, Ketut Akbar Herry Achjar Menyampaikan, Diadakannya kreativitas seni sebagai langkah yang tepat untuk mengurangi rasa stres, jenuh dan lain sebagainya, Sehingga, warga binaan tersebut nanti setelah keluar dari rutan punya keterampilan yang bisa dimanfaatkan.
“Hasil warga binaan sudah lumayan banyak dan siap di edarkan seperti kerajinan rajutan merrak, ayam bekisar dan pecot kas madura,”Kata Akbar saat sharing bersama awak media di ruangan santai.
Pria asal Banyuwangi ini juga Menjelaskan, Dari hasil tiga keterampilan itu sudah siap untuk dipasarkan, dan persiapan Visit Year 2018 mendatang, Agar semua lapisan masyarakat mengetahui hasil keterampilan warga binaan lapas kelas II B sumenep.
“Sementara harga keterampilan tentu bervareasi, 50 ribu untuk pecot, 150 untuk merrak dan 250 ribu untuk ayam bekisar,”paparnya
Menurutnya, Pihaknya akan terus berupaya memasarkan produk keterampilan warga binaan untuk terus dipasarkan, agar, mempunyai nilai tawar yang baik. Selain itu juga seperti keterampilan pecot,merrak dan ayam bekisar juga ada keterampilan lain yang masih dalam proses penggarapan.
“Sementara kerajinan pecot, merrak dan ayam bekisar juga ada kerajinan yang lain seperti layang-layang, kapal pesiar, batik madura,”.
Maka dari itu dalam keterampilan tersebut,masih memerlukan waktu agar hasil kreativitas yang dilakukan sangat bagus dan hasilnya berkualitas, Sehingga bisa menarik perhatian pembeli.
“Untuk pembuatan satu pecot itu membutuhkan waktu 2 hari,merrak satu hari dan ayam bekisar 2 hari,”tutupnya.[Ar/Put]