close
NEWS

Saat Hadiah Sepeda Presiden Jokowi Sampai ke Negeri Kanguru

IMG_20170310_183616
Foto : Choky Sitohang (Kris - Biro Pers Setpres)

JAKARTA, Kompasmadura.com – “Sana ambil sepedanya,” ujar Choky Sitohang yang mencoba menirukan ucapan khas Presiden Jokowi pada acara Sosialisasi Tahap Akhir Kebijakan Pengampunan Pajak.

Siang itu, 28 Februari 2017, Choky memang didapuk sebagai pembawa acara. Saat Presiden Joko Widodo tiba di lokasi, ia meminta kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk memberikan pertanyaan kuis kepadanya. Sebagaimana diketahui, dalam setiap pertanyaan kuis yang diberikan Presiden, hadiah sepeda telah menanti.

“Pak Presiden, biasanya kan ada kuis berhadiah sepeda,” ujar Choky yang langsung disambut tawa ribuan pengusaha yang hadir kala itu.

Ketika melakukan kunjungan kerja ke daerah, hadiah sepeda yang hendak diberikan biasanya sudah disiapkan sebelumnya oleh Sekretariat Presiden. Tapi berbeda halnya dengan saat acara Sosialisasi Tahap Akhir Kebijakan Pengampunan Pajak itu berlangsung, pihak Sekretariat Presiden tentunya tidak menyiapkannya.

Namun, saat Presiden Jokowi naik ke atas panggung, tanpa diduga beliau menerima “tantangan” yang diajukan Choky itu. Presiden langsung memulai arahannya dengan sebelumnya bertanya kepada Choky.

“Tadi Choky ngomong ingin sepeda. Kalau bisa jawab pertanyaan akan saya beri. Sebutkan lima nama ikan,” kata Jokowi.

Singkat cerita, Choky berhasil menjawab pertanyaan Presiden dengan lancar. Momen tanya jawab antara Kepala Negara dan Choky Sitohang pun sukses membuat riuh suasana.

“Ya sudah ambil sepedanya di Istana,” ucapnya.

Para hadirin dan juga masyarakat yang melihat momen tersebut melalui tayangan televisi mungkin menganggap hal itu hanyalah sebuah candaan yang memang kadang disampaikan saat Presiden memberi sambutannya. Namun, Presiden Joko Widodo ternyata benar-benar menepati janjinya. Sebuah sepeda pun pada akhirnya berhasil didapatkan oleh Choky setelah dirinya datang ke Istana Kepresiden di Jakarta untuk mengambil sepeda tersebut pada Kamis sore, 9 Maret 2017. Ia bahkan sempat mengayuh sepeda itu sejenak di Kompleks Istana Kepresidenan sebelum bertemu dengan para jurnalis yang kemudian meminta keterangannya.

“Saya pikir bercanda _doang_,” ujar Choky sambil berpose dengan sepedanya di depan kamera.

Hal tersebut nyatanya juga berlaku untuk Muhammad Izzuddin Kurnia Adi atau yang biasa disapa dengan Mika, salah satu mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh program S2 di Australia, dan juga Ibu Wetyowati Rahardja, seorang warga negara Indonesia yang menetap di Sydney. Dalam acara bertajuk Temu Masyarakat Indonesia dengan Pak Jokowi dan Ibu Iriana pada 26 Februari 2017 di Darling Harbour Theatre, Sydney, keduanya juga dijanjikan hadiah sepeda setelah berhasil menjawab pertanyaan dari Kepala Negara.

“Saya biasanya kalau ke daerah itu selalu memberi kuis sepeda. Tapi di sini, saya mikir bawa dan kirimnya nanti seperti apa. Tapi saya persilakan maju. Nanti hadiahnya saya kirim dari Jakarta,” ucap Presiden saat itu.

Mika yang pertama maju ke hadapan Presiden ditanyakan kepadanya mengenai tujuh nama suku yang ada di Indonesia. Ia, yang menyapa Presiden dengan sebutan pakde, pun berhasil menjawabnya.

“Dayak, Badui, Jawa, Bugis, Batak, Sunda, Betawi,” jawabnya yang mengaku grogi saat bertemu Presiden.

Setelahnya, Ibu Wetyowati yang kemudian juga ikut menyapa Presiden Joko Widodo dengan sebutan pakde juga berhasil menjawab pertanyaan mengenai tujuh provinsi yang ada di luar Pulau Jawa.

Hadiah sepeda yang dijanjikan Presiden saat itu ternyata bukan candaan belaka. Melalui sebuah acara sederhana di Konsulat Jenderal Republik Indonesia untuk New South Wales, Queensland, dan South Australia yang berkedudukan di Sydney pada Kamis, 9 Maret 2017, hadiah sepeda tersebut kemudian diserahkan kepada keduanya.

“Ibu Wetyowati dan Mas Mika telah menyampaikan kepada kami bahwa keduanya memiliki kesan mendalam kepada Presiden atas kebersahajaan dan kedekatan beliau kepada rakyat Indonesia. Pada acara penyerahan sepeda tersebut, bersama segenap staf KJRI, kami menyaksikan kembali rekaman acara itu,” ujar Yayan G.H. Mulyana, Konsul Jenderal RI di Sydney, melalui keterangan tertulis yang diterima Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden pada Jumat, 10 Maret 2017.

 

Penulis   : Bey Machmudin

Sumber : Rilis Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Tags : Presiden RIPress Realese