BANGKALAN,kompasmadura.com – Peliknya Persoalan Pemilihan Kepala Desa di Bangkalan, memang patut dijadikan catatan khusus bagi Pemerintah Kabupaten setempat, lantaran mencekam proses menetukan pemimpin di tatanan pemerintah Desa, kini Basid 35 Tahun Warga Banyoning Laok, Kecamatan Geger Bangkalan, di Bacok Orang tidak dikenal saat mengendarai sepeda motor di Jalan Raya Geger, Bangkalan sekitar pukul 17.00 Wib, tepatnya hari sabtu, 14 Januari 2017.
Menurut Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Anton Widodo, kejadian pembacokan yang menimpa Basid selaku sekretaris Desa Banyoning Laok, terjadi saat korban hendak pulang kerumahnya.
Naasnya, lanjut Anton, Korban di pepet kedua pria yang tidak dikenalinya, dan melakukan pembacokan kepada lengan kanan Korban,
“Karena korban sudah bercucuran Darah, berhenti di rumah salah satu Warga, untuk menyelematkan diri,” ujarnya.
Berdasarkan, keterangan yang dihimpun oleh Anton (sapaan Akrabnya) kedua pelaku yang tidak dikenalinya oleh korban langsung melarikan diri setelah melakukan pembacokan tersebut.
“Ini TKP nya di jalan Raya Geger, sekarang korban sudah dirujuk ke Rs. Soetomo Surabaya, yang sebelumnya masih di RSUD Bangkalan, karena mengalami luka yang cukup serius Team medis RSUD menyarankan rujuk. ” cetusnya.
Dengan Demikian, dirinya terus akan menindak lanjuti dari kejadian tersebut, dan terus melakukan penyilidikan guna mengungkap kasus tersebut. “Kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi di TKP saat terjadinya penganiayaan ini, serta terus mengumpulkan barang bukti dan temuan-temuan yang lainnya,” paparnya.
Disinggung oleh Anton Bahwa kejadian penganiayaan tersebut di Duga buntu dari pelaksanaan pesta Demokrasi (pilkades serentak) Gelombang dua bulan Oktober lalu.
Tak hanya itu, berdasarkan isu yang berkembang dan pengakuan salah satu Warga Banyoning Laok yang enggan disebutkan identitasnya, bahwa tragedi pembacokan yang menimpa Basid memang masih ada kaitannya dengan Pilkades Serentak kemarin.
“Ya setahu kami, dan ramainya isu memang buntut dari pilkades, karena Korban ini waktu perhilatan pilkades kemarin (oktober lalu) dekat kepada dua calon Kades yaitu syafii (kades gagal) dan Marid (kades definitif),” ucapnya.
Ditambahkan olehnya, sebelum pilkades 28 oktober lalu bergulir, kondisi di desanya sempat memanas, lantaran Korban telah menahan Surat Domisili calon Syafii,”Memang sebelumnya hampir nyaris ada bentrok, tapi tidak terjadi, karena Basid ini sudah menahan surat domisili syafii, ketika ditanyakan oleh salah satu team pemenangan dari Syafii, Basid Sempat menghilang dari kediamannya,” paparnya.
Pada saat pilkades serentak gelombang di Desa Banyoneng Laok terdapat 3 cakades, namun satu diantaranya hanyalah bayangan dari Marid (selaku kades).
“Memang yang betul-betul berkompetisi ini hanya Marid dan Syafii, kalau yang satunya hanya bayangan, tapi saya lupa namanya, siapa yang satu ini,” pungkasnya. [MA/Put]