SUMENEP, Kompasmadura.com – Masih maraknya penambang pasir secara ilegal di Pantai Utara (Pantura) Sumenep, Madura, Jawa Timur terus mendapatkan respon dari pemuda Pantura. Tokoh Pemuda Pantura, Suriyanto meminta adanya penertiban terhadap Penambangan pasir ilegal.
“Penambangan pasir ilegal masih saja terjadi di Pantura, seperti Pasongsongan dan Ambunten. Ini sudah berlangsung lama. Kami harap ada penertiban dari pihak terkait. Yakni, untuk menindak tegas,” kata Suriyanto.
Dia mengungkapkan, keberadaan para penambang pasir itu sudah meresahkan masyarakat. Sebab, merusak ekosistem laut dan juga menjadikan abrasi pantai. “Kalau dibiarkan sudah pasti merusak ekosistem laut. Apalagi, pengkikisan laut,” ujarnya.
Bahkan, terang dia, kalau dibiarkan abrasi pantai itu bisa menyebabkan mengikis lahan pertanian dan rumah. Ironisnya, ada sebagian fasum (fasilitas umum) sudah mulai terkikis juga. “Ini sangat menakutkan, dan harus diambil sikap pemerintah dan aparat kepolisian,” tuturnya.
Sebenarnya, penambangan pasir ilegal itu sudah sempat terhenti saat aparat kepolisian rajin ke lapangan. Namun, itu hanya berlaku sementara, dan saat ini sudah berlangsung lagi. “Jadi, sekarang sudah marak lagi, dan terkesan masih dibiarkan. Sehingga mereka kembali bebas mengambang pasir,” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya mendesak agar segera ada penertiban oleh aparat kepolisian ke lapangan, supaya tidak ada penambangan lagi, dan bisa merusak pantai. “Segera ditertibkan, kami minta polisi untuk bergerak. Jangan sampai laut kita rusak akibat ulah tidak bertanggungjawab ini,” tukasnya. [RL/uL]