SAMPANG, Kompasmadura.com – Penculikan pada anak usia di bawah umur nampaknya mulai akan terjadi wilayah Sampang. Seperti akan terjadi pada Rahmat Hidayat, siswa SDN Gunung Sekar IV Jalan Delima Kelurahan Gunung Sekar Sampang.
Rahmat yang masih duduk di bangku kelas 3 SDN Gunung Sekar IV itu, dihadang orang tak dikenal dipertigaan Jalan Kenari Kelurahan Gunung Sekar Sampang pada saat pulang sekolah pada Senin, 12 Maret 2017 sekitar pukul 11.24 Wib. Namun, anak polos itu berusaha melarikan diri dari penyekapan orang tak dikenal tersebut.
Dihadapan para guru, Rahmat menceritakan insiden padanya. Dari raut wajahnya, dia masih terlihat ketakutan informasi adanya penculikan pada anak sekolah usia di bawah umur dan hampir terjadi pada dirinya.
Kepala Sekolah SDN Gunung Sekar IV Ninik Suhartini membenarkan adanya akan penculikan pada siswanya. Dari cerita Rahmat, Ninik menuturkan, Rahmat pulang sekolah usai mengikuti Mata Pelajaran (Mapel) seorang diri.
Tiba dipertigaan Jalan Kenari, siswa ini kemudian dihadang dua orang tak dikenal mengendarai sepada motor. Orang berpakaian jubah putih serta memakai masker itu menanyakan pada Rahmat tempat tinggalnya.
Pada waktu yang sama, dua orang itu kemudian mengeluarkan sesuatu pada Rahmat. Untungnya, dengan rasa kaget, Rahmat kemudian melarikan diri kembali ke sekolah mencerikan kejadian tersebut dan meminta antar kepada guru.
“Kata Rahmat, dua orang itu laki laki dan perempuan. Yang laki laki berjenggot sementara si perempuan pakai masker, ” ceritanya kepada awak media, Selasa (14/3/2017).
“Ini kejadian pertama. Tadi pagi dari pihak kepolisian juga ke sekolah menanyakan hal yang sama,” sambungnya.
Agar tidak terjadi, pihak sekolah telah menghimbau kepada orang tuanya untuk menjemput putra putri saat pulang sekolah. Sebab, kata Ninik, rencana pencilukan ini tidak hanya terjadi di tempat tugasnya melainkan di SDN Gunung Sekar 1.
“Sudah sebulan yang lalu infonya. Dan juga kabarnya daerah lain mulai terdengar penculikan anak, ” ucap Ninik.
“Ini bikin resah warga terutama pada ibu ibu,” cetusnya.
Ditempat yang sama, Rahmat membenarkan akan terjadi penculikan terhadapnya. Namun, dia segera melarikan diri karena khawatir akan menimpa padanya.
“Saya langsung lari kembali ke sekolah kak, ” ujarnya ditemani wali kelasnya.
Rahmat tidak mengetahui benda apa yang akan dikeluarkan dari saku dua orang tak dikenal tersebut. “Bukan uang dan permen, karena terbungkus, ” ceritanya dengan wajah masih terlihat ketakutan.
Penulis : Faizal Amir
Editor : Putri