close
NEWS

Trump Berkuasa, TPP Langsung Mati Gaya

2354860

Washington – Pendiri perusahaan riset independen High Frequency Economics, Carl Winberg meyakini bahwa gebrakan pertama Presiden AS Donald Trump adalah keluar dari Trans Pacific Partnerships (TPP).

Weinberg mengatakan, perjanjian perdagangan TPP antara AS dengan dua belas negara-negara di Asia Pasifik, seperti dilangsir CNBC, Senin (23/1/2017), bakalan alot.

Weinberg juga bilang, rencana Presiden Trump membangun tembok tinggi di perbatasan AS dengan Meksiko, yang memiliki potensi deportasi serta perubahan nilai pajak, dan praktis merubah Cina menjadi manipulator mata uang.

“Hal ini akan menarik karena Cina saat ini sedang memanipulasi untuk memperkuat yuan dan jika Cina menghentikan permintaannya, yuan akan kembali melemah dan Trump tidak menginginkan hal itu terjadi,” kata Weinberg.

Weinberg mengkritik pidato Presiden Cina Xi Jinping pada pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) yang memuji globalisasi, namun mendukung proteksionis Trump. “Mendengarkan langkah dari Presiden Xi Jinping dan katakan bahwa Amerika tidak mau menjadi hegemon dalam perdagangan dan globalisme, maka dengan senang hati kita dapat maju,” paparnya.

Melihat ke dalam negeri, meskipun antusiasme pasar ekuitas untuk pro pertumbuhan fiskal, Weinberg menyoroti kongres yang skeptis diperlukan, agar pemerintahan baru dapat melanjutkan ide dasar seperti pemotongan pajak dalam skala besar.

Ekonom ini juga mengingatkan defisit federal sebesar $4 triliun yang terjadi saat pemerintahan George W Bush, yang menerapkan serangkaian langkah-langkah untuk mendorong pertumbuhan dalam negeri.

Dalam hal potensial kemunduran dari rencana ekonomi luas Trump, Weiniberg berpendapat bahwa dinamika kerja yang ada akan menjadikan pasokan melebihi dari permintaan dari rencananya presiden, kemungkinan besar akan menyebabkan inflasi dan gagal untuk mencapai hasil pertumbuhan yang diharapkan. “Harapan saya sudah terlalu jauh dan mungkin pasar juga tidak akan mendapatkan sesuai dengan ekspektasinya,” tutupnya. [Inilah]

 

Tags : Presiden As