JAKARTA, Kompasmadura.com – Pemerintah mengembangkan trayek tol laut dari saat ini sebanyak enam trayek menjadi 13 trayek untuk mendukung kelancaran distribusi logistik.
“Tol laut sekarang ini ada enam trayek dan kita akan kembangkan menjadi 13 trayek,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam jumpa pers di Kantor Presiden Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (5/1/2017).
Menhub merinci tujuh trayek baru itu terdiri atas tiga merupakan trayek baru dan empat merupakan trayek di mana satu lintasan dilayani angkutan kapal dan kapal roll on roll off (roro).
Menurut Menhub, dengan tambahan rute baru itu maka jarak poin ke poin menjadi lebih pendek.
Trayek baru itu antara lain Rute T-7 mulai dari Tanjung Priok-Enggano-Mentawai- Pulau Nias-Sinabang-Pulau Nias-Mentawai-Enggano-Tanjung Priok.
Dalam jumpa pers bersama Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Menhub mengatakan pemerintah terus memperbaiki kekurangan yang muncul selama ini.
Budi mengakui angkutan balik kapal di sejumlah titik memang tidak begitu bagus seperti di Natuna.
“Tetapi beberapa di NTT masih bagus, untuk itu kita bahas dengan beberapa BUMN untuk membangun pusat logistik yang juga untuk membantu mendistribusikan barang,” katanya.
Menhub juga mencontohkan pengiriman barang dari Mimika, Papua ke Wamena tidak bisa dilakukan melalui jalur darat sehingga diperlukan jembatan udara.
“Kita lihat di jalur darat Jawa-Bali juga ada lalu lintas dengan biaya relatif mahal menggunakan jalan raya yang merusak jalan,” katanya.
Pihaknya mencatat lebih dari 5.000 truk per hari bergerak dari barat ke timur Jawa sehingga akan lebih ringan beban jalan raya di Jawa jika 30-35 persennya menggunakan kapal roro. (Antara)