BANGKALAN, Kompasmadura.com – Aksi pengeroyokan terhadap wartawan media lokal di Kabupaten Bangkalan membuat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) setempat ambil sikap. Organisasi pewarta tersebut melakukan aksi damai di depan kantor dinas PU Bina Marga setempat. Aksi tersebut menuntut agar kasus kekerasan terhadap wartawan yang dilakukan oleh beberapa oknum PNS tersebut dapat diproses dengan tuntas.
Korlap Aksi sekaligus ketua PWI Bangkalan, Jimhur Saros, mengatakan dalam orasinya bahwa kasus pengeroyokan terhadap wartawan tersebut harus segera diselesaikan dengan baik dan serius. Hal itu dimaksudkan agar oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut dapat ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku.
“wartawan dalam menjalankan tugasnya dilindungi oleh undang-undang. Jika ada pihak yang tidak puas dengan pemberitaan, maka yang bersangkutan mempunyai hak koreksi. Bukan lantas melakukan tindakan pemukulan,” terang Jimhur menjelaskan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ghinan Salman, wartawan Jawa Pos Radar Madura biro Bangkalan diduga dipukul oleh beberapa oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) saat bertugas di lingkungan Dinas PU Bina Marga setempat, sekitar pukul 09.00 Wib, Selasa (20/9/2016). Aksi pemukulan tersebut diduga dilakukan karena kurang puas terhadap pemberitaan yang diterbitkan oleh media tersebut.
Penulis : Mas Riyanto
Editor : Muhammad
